Seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2019), Roland Marchal, seorang sosiolog yang penelitiannya fokus pada perang sipil di Afrika, dan Fariba Adelkhah yang seorang antropolog sama-sama bekerja untuk Sciences Po University di Paris.
Asosiasi FASOPO yang menaungi keduanya, mengumumkan penahanan Marchal di Iran pada situsnya. Pihak FASOPO mengaku selama ini tetap bungkam soal penahanan itu atas permintaan otoritas Prancis hingga akhirnya surat kabar ternama Le Figaro mengulasnya pada Selasa (15/10) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penahanan Marchal oleh Iran juga dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pernyataan terbaru. Pihak Kementerian Luar Negeri Prancis mengecam keras penahanan Marchal tersebut.
"Kami dimobilisasi untuk mengupayakan pembebasannya (Marchal-red)," sebut Kementerian Luar Negeri Prancis dalam pernyataannya.
"Kami mendorong otoritas Iran untuk transparan dan bertindak tanpa menunda-nunda untuk mengakhiri situasi yang tidak bisa diterima ini," imbuh pihak kementerian.
Ditambahkan Asosiasi FASOPO bahwa pihaknya telah memberitahu otoritas Prancis soal hilangnya Marchal dan Adelkhah pada 25 Juni lalu. FASOPO menegaskan mereka mendukung keputusan pemerintah Prancis untuk tetap bungkam, merujuk pada pengalaman kolega asing lain yang mendapati pemberitaan media-media Barat 'tidak bermanfaat, membuat situasi lebih buruk, kontra-produktif'.
Penahanan Adelkhah telah dikonfirmasi oleh Iran pada 16 Juli lalu. Namun alasan penahanannya tidak pernah diungkap ke publik.
Sementara Marchal dilaporkan ditahan setelah tiba di Iran dari Dubai, Uni Emirat Arab. Penahanannya baru terungkap dan dikonfirmasi pekan ini.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini