Tanah longsor di distrik terpencil Konta tersebut terjadi pada Minggu (13/10) waktu setempat setelah hujan lebat yang mengguyur selama 10 jam.
"Ada 22 orang tewas dan kami baru bisa menggali 17 jasad dengan menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin," kata pejabat lokal, Takele Tesfu seperti dikutip kantor berita AFP, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejauh ini, kami tidak bisa menemukan yang lainnya, jadi besok kami akan terus menggali," imbuhnya pada Selasa (15/10) waktu setempat.
Dikatakannya, para korban termasuk sembilan perempuan dan enam anak-anak.
Distrik Konta yang berlokasi di wilayah Ethiopia selatan kerap mengalami bencana tanah longsor. Namun Takele mengatakan bahwa tanah longsor kali ini adalah yang paling mematikan sepanjang ingatannya.
"Daerah di mana ini terjadi sangat bergunung-gunung, dan ini berarti tanah longsor sangat berbahaya," ujar Takele.
Takele mengatakan, Ethiopia saat ini mendekati akhir musim hujan, namun meski begitu pasukan keamanan telah merelokasi sejumlah keluarga atas kekhawatiran bahwa hujan dalam beberapa hari mendatang bisa memicu bencana tanah longsor serupa.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini