Seperti dilansir AFP, Rabu (16/10/2019), pidato kenegaraan yang akan disampaikan Lam dipandang sebagai upaya untuk memenangkan hati rakyat Hong Kong, yang selama empat bulan terus diwarnai unjuk rasa pro-demokrasi.
Namun yang terjadi, pidato itu malah mengungkapkan polarisasi intens di kota semi-otonomi tersebut setelah berminggu-minggu diwarnai unjuk rasa yang seringkali berujung bentrokan sengit antara demonstran antipemerintah dan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lam berupaya dua kali untuk menyampaikan pidato kenegaraan di dalam ruang sidang Dewan Legislatif Hong Kong, yang baru saja memulai masa sidang baru setelah reses selama tiga bulan usai diserbu demonstran anarkis.
Sejumlah anggota parlemen pro-demokrasi mengangkat poster anti-Lam dan berteriak di dalam ruang sidang untuk mengganggu pidato Lam. Para anggota parlemen yang memprotes Lam itu merupakan minoritas di tengah-tengah parlemen yang didominasi politikus pro-China.
Dalam aksi protesnya, salah satu anggota parlemen bahkan menggunakan sebuah proyektor portabel untuk menayangkan slogan protes di belakang Lam yang berdiri di podium. Anggota parlemen itu kemudian memakai topeng Presiden China, Xi Jinping.
![]() |
Setelah gagal menyampaikan pidato kenegaraan, Lam meninggalkan gedung Dewan Legislatif. Kantor pemimpin Hong Kong kemudian mengumumkan bahwa Lam akan merilis video rekaman (pre-recorded) berisi pidato kenegaraannya.
Ini menjadi momen pertama dalam sejarah Hong Kong saat seorang Pemimpin Eksekutif gagal menyampaikan pidato kenegaraan tahunan, sejak tradisi tersebut dimulai tahun 1948 lalu.
Salinan pidato Lam yang dilihat AFP menunjukkan Lam akan fokus pada kurangnya perumahan dan lahan di kota yang harga propertinya merupakan salah satu yang paling tidak terjangkau di dunia dan memiliki biaya sewa sangat tinggi. Tidak ada konsesi besar untuk demonstran antipemerintah dalam pidato itu.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini