Sebut Hong Kong Berubah Jadi 'Negara Polisi', Senator AS Dikecam

Sebut Hong Kong Berubah Jadi 'Negara Polisi', Senator AS Dikecam

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 15 Okt 2019 17:25 WIB
Josh Hawley dikecam karena menyebut Hong Kong berubah menjadi 'negara polisi' (Mohd RASFAN/AFP)
Hong Kong - Seorang Senator Amerika Serikat (AS) menyebut Hong Kong mulai berubah menjadi 'negara polisi' sehari usai unjuk rasa besar-besaran yang menyerukan agar AS menghukum China atas kebebasan yang mulai memudar di Hong Kong. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengecam keras komentar Senator AS tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (15/10/2019), Hong Hong dilanda unjuk rasa selama empat bulan terakhir, dengan beberapa waktu terakhir diwarnai bentrokan sengit antara demonstran dengan polisi. Lam sebagai Pemimpin Eksekutif Hong Kong yang didukung China tidak mampu mengatasi krisis yang terjadi.


Para pengkritik menuduh pemerintahan Lam dan Kepolisian Hong Kong menangani unjuk rasa dengan kekerasan berlebihan. Sejumlah anggota parlemen AS, termasuk Senator untuk negara bagian Missouri, Josh Hawley, dari Partai Republik, berupaya meloloskan aturan legislasi yang akan menjadikan status perdagangan khusus Hong Kong tunduk pada kajian tahunan untuk situasi politiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejumlah politikus asing ... masih berpikir bahwa ini adalah unjuk rasa damai yang memperjuangkan HAM dan kebebasan, atau bahkan mengatakan mereka tidak melihat adanya kekerasan," ucap Lam dalam konferensi pers terbaru.

"Itu benar-benar ketidakpedulian terhadap kebenaran," tegas Lam.


Komentar Hawley yang memicu reaksi keras dari Lam disampaikan saat dia berkunjung ke Hong Kong pada akhir pekan lalu. Hawely diketahui merupakan pendukung Undang-undang HAM dan Demokrasi Hong Kong yang sedang dibahas dalam Kongres AS. Dalam komentarnya, Hawley menyebut Hong Kong 'ada dalam bahaya mengarah pada sebuah negara polisi'.

Sebelumnya, Senator Republikan lainnya, Ted Cruz, menuduh pemerintah China berupaya menerapkan 'kediktatoran' di Hong Kong.

Lam dalam pernyataannya menyebut para politikus AS memiliki 'pandangan penuh prasangka' soal Hong Kong. "Menyebut Hong Kong menjadi negara polisi sungguh tidak bertanggung jawab dan tidak berdasar," ujar Lam.


Menanggapi kecaman Lam tersebut, Hawley bersikeras pada komentarnya tersebut. "Saya memilih kata 'negara polisi' secara sengaja -- karena itulah yang sebenarnya terjadi di Hong Kong. Saya melihatnya sendiri," tulis Hawley dalam pernyataan terbaru via Twitter.

"Jika Carrie Lam ingin menunjukkan sebaliknya, ini gagasannya: Mundur," tegasnya.

Unjuk rasa di Hong Kong yang awalnya memprotes Rancangan Undang-undang (RUU) ekstradisi -- yang telah dicabut -- kini meluas menjadi seruan untuk reformasi demokrasi dan menuntut polisi bertanggung jawab atas perlakuan kasar terhadap para demonstran.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads