Komunikasi via telepon dijalin Trump dan Zelenksy pada 25 Juli 2019. Apa yang mereka perbincangkan pada tanggal itu?
Trump menjelaskan pembicaraan dengan Zelensky hanyalah pembicaraan bersahabat biasa. Namun Trump diduga menekan Presiden Zelensky untuk menginvestigasi korupsi saingan Trump, Joe Biden dan anak Joe Biden bernama Hunter. Biden berpotensi menjadi penantang utama Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun 2020 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa harus menghubungi Presiden Ukraina demi menginvestigasi korupsi Joe Biden dan anaknya? Soalnya, Hunter pernah bekerja di sebuah perusahaan pengeboran gas di Ukraina.
Trump membantah laporan yang menyebut dirinya sengaja menahan bantuan untuk Ukraina sebesar USD 400 juta sebagai 'umpan' agar Zelenskiy meluncurkan penyelidikan yang bisa merusak citra Biden.
Secara terpisah, Zelenskiy pun ditanya apakah Trump pernah menekan dirinya, seperti yang dilaporkan seorang whistleblower?
"Tidak ada yang bisa menekan saya karena saya Presiden dari sebuah negara yang merdeka," tegas Zelenksiy kepada wartawan di New York saat dia menghadiri Sidang Umum PBB.
"Satu-satunya orang yang dapat menekan saya ... adalah anak laki-laki saya, yang berusia 6 tahun," ucap Zelenskiy yang komentarnya disiarkan oleh televisi Rusia, Rossiya 24, pada Rabu (25/9) pagi waktu setempat.
Isi pembicaraan
Dilansir Deutsche Welle (DW), dalam percakapan telepon yang dibocorkan seorang "whistleblower" di kalangan dinas rahasia, Trump antara lain meminta Zelenskiy untuk membantunya dalam pemilu 2020, dengan cara mencari informasi buruk tentang bisnis anak Joe Biden.
Donald Trump mengatakan kepada Zelenskiy, bahwa "Jerman hampir tidak melakukan apa-apa untuk Anda. Yang mereka lakukan hanyalah berbicara."
"Ketika saya berbicara dengan Angela Merkel, dia berbicara soal Ukraina, tetapi dia tidak melakukan apa-apa," tambah Trump.
Trump dan Zelenskiy sedang membahas seputar kemungkinan bantuan AS ke Ukraina di masa depan. Zelenskiy setuju dengan apa yang dikatakan Presiden AS itu tentang Jerman, dan menjawab bahwa Trump "benar sekali. Tidak hanya 100%, tetapi 1000%."
Dalam percakapan teleponnya dengan Trump, Presiden Ukraina Zelenskiy juga mengeluhkan bahwa Jerman dan Prancis "tidak menegakkan sanksi" terhadap Rusia yang diberlakukan setelah aneksasi Crimea. "Mereka tidak bekerja sebanyak mereka seharusnya bekerja untuk Ukraina," kata Zelenskiy.
Menurut laporan media-media AS, utusan Khusus AS untuk Ukraina, Kurt Volker (belakangan mengundurkan diri), didesak oleh pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani, untuk membantu menekan Zelensky, sedangkan Dubes AS untuk Ukraina Yovanovitch dicopot dari jabatannya awal tahun ini karena menolak desakan itu.
Transkrip pembicaraan
Transkrip percakapan telepon yang dirilis Gedung Putih pada 25 September. Isinya menunjukkan Trump dan Zelensky menyinggung soal penyelidikan oleh Ukraina terhadap anak Biden, yang telah dihentikan.
"Saya akan mengatakan bahwa kami melakukan banyak hal untuk Ukraina. Kami mengerahkan banyak upaya dan banyak waktu. Jauh lebih banyak daripada yang dilakukan negara-negara Eropa dan mereka seharusnya membantu Anda lebih banyak...," ucap Trump kepada Zelensky seperti tertulis pada transkrip yang dirilis Gedung Putih dan dilansir CNN.
![]() |
"... Saya tidak mengatakan bahwa itu timbal-balik yang diperlukan karena hal-hal yang terjadi tidak baik, tapi Amerika Serikat telah sangat, sangat baik kepada Ukraina... Saya ingin Anda membantu kami karena negara kami telah melalui banyak hal dan Ukraina tahu banyak soal itu," ujar Trump dalam transkrip itu.
"Ada banyak pembicaraan soal anak Biden, bahwa Biden menghentikan penuntutan dan banyak orang ingin tahu soal itu jadi apapun yang bisa Anda lakukan dengan Jaksa Agung akan hebat. Biden berkeliling menyombongkan diri bahwa dia menghentikan penuntutan itu jadi jika Anda bisa memeriksanya...," ucapnya.
Trump kemudian menyatakan pengacara pribadinya, Rudy Giuliani, dan Jaksa Agung AS William Barr akan menghubungi otoritas Ukraina untuk membahas lebih lanjut hal itu. "Saya yakin Anda akan memahaminya," tandas Trump.
Konteks dalam percakapan telepon itu disampaikan Trump setelah dia membekukan bantuan senilai nyaris US$ 400 juta untuk Ukraina. Partai Demokrat menuduh Trump meminta intervensi asing dalam pilpres AS dan menggunakan uang wajib pajak AS sebagai 'umpan' demi keuntungan politik pribadi.
Pengumuman upaya pemakzulan
Petinggi Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) sekaligus Ketua DPR AS (House of Representatives), Nancy Pelosi (79), awalnya enggan menggulirkan pemakzulan. Dia bahkan sempat menyatakan cara terbaik mengganti Trump adalah lewat pemilu.
Sikapnya berubah usai mayoritas Partai Demokrat di parlemen mendukung pemakzulan dan jumlah itu bertambah setelah terungkap rahasia yang diyakini sebagai tindakan Trump dan seruannya kepada Presiden Zelensky.
Akhirnya, Nancy Pelosi mengumumkan dimulainya penyelidikan pemakzulan oleh DPR AS pada Rabu (25/9) lalu.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini