Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (28/9/2019), menyebut pemuda Palestina bernama Sahar Othman (20) ini ditembak tentara Israel di bagian dada. Penembakan terjadi dalam bentrokan di dekat Rafah, Gaza bagian selatan pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Diketahui bahwa warga Palestina secara rutin menggelar unjuk rasa setiap Jumat di berbagai titik sepanjang perbatasan Gaza-Israel sejak Maret 2018. Aksi ini menuntut agar Israel mengakhiri blokade atas Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demonstran juga menuntut Israel mengizinkan warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka, setelah melarikan diri saat perang tahun 1948 silam yang kemudian berujung berdirinya Israel.
Ditegaskan oleh Israel sebelumnya bahwa memberi izin kepada warga Palestina untuk kembali ke tanah mereka, sama saja mengakhiri keberadaan Israel. Berulang kali, Israel menuduh Hamas -- yang menguasai Gaza -- sebagai dalang utama yang menggerakan unjuk rasa semacam ini.
Kementerian Kesehatan Gaza menambahkan bahwa 32 warga Palestina lainnya mengalami luka-luka setelah terkena tembakan dalam unjuk rasa pada Jumat (27/9) waktu setempat.
Secara terpisah, juru bicara militer Israel menyebut sekitar 7 ribu 'perusuh dan demonstran' berkumpul di berbagai lokasi, dengan beberapa di antaranya melemparkan batu dan peledak ke arah tentara Israel yang berjaga di perbatasan.
Unjuk rasa mingguan yang digelar warga Palestina seringkali berujung bentrokan maut dengan tentara Israel. Dilaporkan sedikitnya 309 warga Palestina tewas akibat tembakan tentara Israel di Gaza sejak unjuk rasa digelar tahun lalu. Dari kubu Israel, dilaporkan delapan warga Israel tewas dalam berbagai aksi kekerasan terkait Gaza untuk periode waktu yang sama.
Israel dan Hamas sendiri pernah tiga kali terlibat konflik di sekitar Gaza sejak tahun 2008.
Halaman 2 dari 2