Polisi Tangkap 20 Orang Terkait Pembunuhan Berantai Anak di Pakistan

Polisi Tangkap 20 Orang Terkait Pembunuhan Berantai Anak di Pakistan

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 24 Sep 2019 02:15 WIB
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Chunian - Polisi Pakistan telah menahan setidaknya 20 orang tersangka ketika mereka menyelidiki dugaan pembunuhan berantai dan penyerangan seksual tiga anak lelaki. Peristiwa itu disebut terjadi di sebuah distrik yang memiliki sejarah pelecehan dan penculikan anak.

Dilansir dari Reuters, Selasa (24/9/2019), mayat Muhammad Faizan yang berusia delapan tahun ditemukan di kawasan industri, setelah ia hilang dalam perjalanan pulang dari toko-toko terdekat. Sisa-sisa tubuh dua anak laki-laki lainnya ditemukan di dekatnya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media setempat melaporkan tiga anak lain dari daerah itu telah hilang sejak pertengahan tahun dan seorang anak lain telah menghilang akhir pekan lalu setelah mayat-mayat itu ditemukan.

"Memulihkan tiga mayat dari tempat yang sama menunjukkan bahwa mungkin ada pembunuh berantai yang terlibat dalam episode ini," kata perwira polisi daerah, Zulfiqar Hameed.

Petugas Kepolisian Distrik, Zahid Nawaz, mengatakan sampel DNA dari 20 tersangka yang ditahan telah dikirim untuk pengujian. Ratusan orang juga telah menggelar demonstrasi terkait pembunuhan minggu lalu, menghalangi jalan-jalan dan merusak toko-toko.

"Saya mengasuh anak saya selama delapan tahun ... Saya tidak bisa menanggung ini, saya menginginkan keadilan," ujar ibu Faizan, Amtal Salam.

Chunian, tempat jenazah itu ditemukan, terletak di Kasur, sebuah distrik di selatan kota Lahore, yang telah dilanda gelombang kekerasan seksual dan kekerasan terhadap anak-anak. Penduduk setempat mengatakan kasus kekerasan pada anak terus berlanjut karena budaya impunitas dan kurangnya tindakan dalam menemukan pelaku.

Video ratusan anak-anak setempat yang mengalami pelecehan seksual ditemukan beredar pada tahun 2015, yang oleh seorang pejabat senior perlindungan anak pada saat itu disebut sebagai insiden pelecehan anak terburuk dalam sejarah Pakistan.

Tahun lalu, tubuh seorang gadis berusia 7 tahun ditemukan di tempat sampah, yang menurut polisi adalah insiden ke-12 seorang gadis yang diculik, diperkosa, dan dibunuh di Kasur dalam setahun. Seorang pria dihukum karena pembunuhan dan dieksekusi.

Pendukung hak anak mengatakan Pakistan memiliki masalah serius dengan pelecehan anak, dengan pengawas perlindungan anak Sahil melaporkan lebih dari 3.800 kasus pelecehan seksual dan kekerasan terhadap kasus anak pada 2018.

"Pelecehan anak adalah tantangan besar, sangat besar, tidak hanya di Kasur, tetapi kasus-kasus ini banyak terjadi dan dilaporkan di Punjab setiap hari," kata Sarah Ahmad yang merupakan ketua Biro Perlindungan dan Kesejahteraan Anak untuk Punjab, provinsi tempat Kasur berada.



Penduduk setempat mengatakan anak-anak takut pergi keluar.

"Pengumuman telah dibuat bahwa orang tua harus mengantar anak-anak mereka ke sekolah," kata Shehnaz Bibi, seorang wanita dari sebuah desa dekat Chunian.

"Anak-anak takut pergi ke masjid, mereka takut pergi ke sekolah," sambungnya.

Perdana Menteri Imran Khan telah berjanji penegakan hukum akan dimintai pertanggungjawaban dan mengatakan perombakan besar polisi distrik sedang berlangsung serta penyelidikan atas insiden tersebut.
Halaman 2 dari 2
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads