Dikutip dari AFP, Kamis (19/9/2019), Johanna dan sang suami sedang dalam proses perceraian. Pelaku mengaku membunuh Johanna karena takut tidak bisa menjenguk ketiga anaknya ketika nanti sudah bercerai. Ketiga anak mereka masing-masing berusia enam, empat, dan dua tahun.
Saat ini, pelaku telah ditangkap. Polisi mengatakan penikaman itu terjadi di depan sebuah supermarket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seminggu sebelum kejadian, Johanna telah melaporkan diri ke polisi karena diancam sang suami dengan pisau. Johanna kabur melalui jendela rumahnya.
Sang suami sempat ditahan polisi. Namun, saat itu polisi tidak bisa membawa kasus ke tahap berikutnya karena tidak ada bukti yang cukup.
Tewasnya Johannya di tangan sang suami itu pun memicu aksi unjuk rasa di Prancis. Pemerintah Prancis memang sebelumnya telah mengidentifikasi bahwa pembunuhan terhadap wanita oleh pasangan atau mantan pasangan kini terus meningkat dan jadi masalah sosial.
Ratusan orang berunjuk rasa di Le Havre pada Rabu (18/9), memprotes pembunuhan tersebut dan menuntut keadilan. Massa membawa tulisan seperti 'break the silence' (berani bersuara) dan 'stop the femicides' (setop pembunuhan terhadap wanita).
Halaman 2 dari 2











































