Pejabat Senior Kepolisian Kanada Ditangkap Atas Tuduhan Spionase

Pejabat Senior Kepolisian Kanada Ditangkap Atas Tuduhan Spionase

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 14 Sep 2019 16:25 WIB
Ilustrasi (Pawel Kopczynski/REUTERS)
Ottawa - Seorang pejabat senior pada Kepolisian Kanada ditangkap atas dakwaan spionase. Pejabat senior yang bertugas pada divisi intelijen kepolisian ini dituduh mencuri dokumen-dokumen rahasia dan sensitif.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/9/2019), Kepolisian Federal Kanada (RCMP) menyatakan polisi senior bernama Cameron Ortis ini dijerat lima dakwaan di bawah kode etik kepolisian dan Undang-undang (UU) Informasi Keamanan. Dia ditangkap pada Kamis (12/9) dan dihadirkan di pengadilan pada Jumat (13/9).

"Tuduhannya adalah dia mendapatkan, menyimpan, memproses informasi sensitif, kami meyakini dengan niat untuk mengkomunikasikannya kepada orang-orang yang tidak seharusnya dia diajak berkomunikasi soal itu," sebut jaksa setempat, John MacFarlane, kepada wartawan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Media lokal, Global News, melaporkan bahwa Ortis pernah menjadi penasihat top mantan Komisioner RCMP Bom Paulson. Ortis juga pernah memiliki kontrol atas operasi kontra-intelijen pada RCMP.

RCMP, menurut Global News, mengkhawatirkan Ortis mencuri 'sejumlah besar informasi, yang dapat membahayakan penyelidikan yang tak terhitung jumlahnya'.

Kanada diketahui merupakan anggota aliansi intelijen 'Five Eyes' bersama Australia, Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat. Media lokal Kanada lainnya, Radio-Canada, menyebut Ortis sebagai spesialis untuk isu Asia Timur, infrastruktur kritis dan 'bot' online.

Salah satu akun jejaring sosial, LinkedIn, atas nama Cameron Ortis mengindikasikan dia bekerja untuk pemerintah Kanada sejak tahun 2007 setelah menerima gelar doktor untuk jurusan Hubungan Internasional dan Ilmu Politik pada The University of British Columbia.

Akun itu juga menyebut dia bisa bicara bahasa Mandarin, bahasa utama di China yang sedang terlibat pertikaian diplomatik dengan Kanada. Diketahui bahwa pada Desember tahun lalu, dua warga Kanada ditahan oleh China, langkah yang dipandang sebagai balasan atas penahanan pejabat eksekutif raksasa telekomunikasi Huawei oleh otoritas Kanada atas nama AS.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan otoritasnya serius dalam menangani kasus Ortis ini. "Saya bisa memastikan kepada Anda bahwa otoritas terkait menangani ini dengan sangat serius," ucapnya, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut.

(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads