Dalam statemennya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/9/2019), Hizbullah menyatakan bahwa pihaknya "mengkonfrontir dengan persenjataan yang diperlukan saat sebuah drone Israel memasuki Lebanon selatan".
Hizbullah menyebutkan bahwa drone Israel tersebut saat ini berada di tangan kelompok milisi Syiah Lebanon itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini belum ada komentar dari Israel.
Insiden ini terjadi menyusul eskalasi dalam ketegangan antara Israel dan Hizbullah, yang mencakup saling balas serangan pada 1 September lalu antara kedua pihak.
Sebelumnya, kelompok milisi yang didukung Iran itu menyatakan pihaknya telah menembakkan rudal-rudal antitank ke Israel, yang menghancurkan sebuah kendaraan militer dan menewaskan atau melukai orang-orang di dalamnya.
Militer Israel kemudian menyatakan bahwa pihaknya telah menembakkan sekitar 100 peluru artileri setelah Hizbullah menargetkan sebuah markas batalyon dan ambulans militer.
Usai serangan artileri Israel itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompoknya akan merespons serangan-serangan Israel berikutnya dengan serangan "jauh ke dalam Israel" dan bukan hanya di sepanjang perbatasan. (ita/ita)











































