Iran Sudah 3 Kali Gagal Luncurkan Satelit Sepanjang Tahun Ini

Iran Sudah 3 Kali Gagal Luncurkan Satelit Sepanjang Tahun Ini

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Agu 2019 13:29 WIB
Citra satelit tunjukkan roket Iran meledak di landasan peluncuran (Satellite image Β©2019 Maxar Technologies via AP)
Teheran - Kegagalan peluncuran satelit yang dialami Iran bukan yang pertama kali. Sepanjang tahun ini, setidaknya sudah tiga kali Iran gagal meluncurkan satelit ke orbit.

Seperti dilansir NPR dan New York Daily News, Jumat (30/8/2019), Iran sebelumnya pernah mengalami dua kali kegagalan saat meluncurkan satelit dengan roket balistik pada 15 Januari lalu dan pada Februari lalu.

Saat kegagalan pertama untuk tahun ini, seperti dilansir Reuters, Menteri Telekomunikasi Iran Mohammad Javad Azari-Jahromi mengakui satelit bernama Payam yang diluncurkan pada 15 Januari waktu setempat, gagal mencapai orbit. Disebutkan Azari-Jahromi bahwa proses peluncuran tahap ketiga gagal dilakukan karena roket 'tidak mencapai kecepatan yang cukup'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan menyebut satelit Payam dimaksudkan untuk tujuan pencitraan dan komunikasi. Satelit itu dilengkapi dengan empat kamera khusus. Rencananya, satelit itu akan diluncurkan ke orbit setinggi 500 kilometer dari permukaan Bumi dan tetap berada di sana selama 3 tahun ke depan.


Kegagalan kedua pada Februari seperti dilansir NPR, terungkap melalui sebuah citra satelit yang dirilis oleh Planet Labs Inc. yang berkantor di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Citra satelit yang dijepret pada 6 Februari itu menunjukkan bekas hangus di landasan peluncuran di kompleks Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini yang ada di wilayah Iran bagian utara.

NPR melaporkan bahwa landasan peluncuran tersebut baru saja dicat, sehingga bekas hangus terbakar bisa terlihat jelas. Bekas hangus itu muncul beberapa hari setelah terdeteksi serangkaian aktivitas di landasan peluncuran tersebut yang mengindikasikan persiapan peluncuran oleh Iran.

"Kami tampaknya melihat beberapa bekas hangus pada landasan peluncuran, yang mengindikasikan bahwa sebuah peluncuran kemungkinan besar telah terjadi," sebut David Schmerler, peneliti senior pada Middlebury Institute of International Studies, yang menganalisis citra satelit itu.

Disebutkan Schmerler bahwa bekas hangus pada landasan peluncuran itu mengindikasikan roket berhasil diluncurkan dengan sukses.

Namun otoritas Iran tidak memberi pengumuman maupun pernyataan resmi kepada publik terkait aktivitas peluncuran itu. Schmerler dan beberapa pakar lainnya meyakini ada yang tidak beres dalam peluncuran itu. "Tampaknya roket itu berhasil naik dan mungkin gagal untuk membawa satelit ke orbit," sebutnya.

Kegagalan ketiga terjadi pada Kamis (29/8) waktu setempat, saat Iran kembali berupaya meluncurkan sebuah satelit dari landasan peluncuran di Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini. Peluncuran tetap digelar meskipun ada peringatan AS agar Iran menghindari aktivitas semacam itu.

Citra satelit tunjukkan roket Iran meledak di landasan peluncuranCitra satelit pada 29 Agustus menunjukkan roket Iran meledak di landasan peluncuran Foto: Planet Labs Inc, Middlebury Institute of International Studies via AP

Peluncuran ini berujung kegagalan setelah roket yang mendorong satelit itu meledak saat masih ada di landasan peluncuran. Seorang pejabat Iran menyebut insiden ini dipicu oleh masalah teknis, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Insiden terjadi karena sejumlah masalah teknis dan roket meledak, tapi para ilmuwan-ilmuwan muda kami sedang berupaya memperbaiki masalahnya," tutur seorang pejabat Iran yang enggan disebut namanya kepada Reuters.

Secara terpisah, seorang pejabat AS yang juga merahasiakan namanya, menyebut Iran telah gagal meluncurkan sebuah satelit pekan ini. Citra satelit yang juga dirilis oleh Planet Labs Inc. menunjukkan kepulan asap pekat membubung di atas landasan peluncuran satelit tersebut.

Citra satelit lain yang dirilis Maxar Technologies menunjukkan situasi lebih jelas di landasan peluncuran di kompleks Pusat Luar Angkasa Imam Khomeini. Citra satelit itu menunjukkan bahwa roket masih terpasang pada mesin yang digunakan untuk mengangkut dan menegakkannya untuk peluncuran.

Laporan NPR menyebut landasan peluncuran itu baru saja dicat ulang dalam beberapa hari terakhir dan sejumlah kendaraan tampak lalu-lalang di sekitarnya. Pada Kamis (29/8) pagi waktu setempat, separuh dari cat yang menutupi landasan pacu itu tampak hangus terbakar.

"Tampaknya kendaraan peluncuran luas angkasa meledak di atas landasan peluncuran. Kegagalan ini mungkin terjadi beberapa menit sebelum citra satelit diambil," sebut Schmerler dalam analisis terbarunya.


"Bagi saya, ini tampaknya insiden yang terjadi saat persiapan peluncuran. Itu kemungkinan besar terjadi masalah saat pengisian bahan bakar rudal, atau terjadi tegangan pendek," ucap Michael Elleman selaku Direktur Program Nonproliferasi dan Kebijakan Nuklir pada Institut Internasional untuk Kajian Strategis.

AS yang merupakan musuh Iran sejak lama, mengkhawatirkan teknologi balistik jarak jauh yang dipakai dalam peluncuran satelit juga bisa digunakan dalam aktivitas peluncuran hulu ledak nuklir. Iran telah membantah tuduhan AS bahwa aktivitas peluncuran rudal yang dilakukannya merupakan kedok untuk pengembangan rudal balistik.

Iran diketahui berhasil meluncurkan satelit pertamanya yang bernama Omid tahun 2009 lalu dan satelit Rasad pada Juni 2011. Tahun 2012, Iran mengklaim sukses meluncurkan satelit domestik ketiga bernama Navid.

Halaman 4 dari 3
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads