"Itu pemahaman saya," kata Esper ketika ditanya apakah Hamza bin Laden sudah mati dalam sebuah wawancara Rabu (21/8) malam waktu setempat dengan Fox News, sebagaimana dilansir dari AFP, Kamis (22/8/2019).
Namun, Esper enggan menjelaskan detail tentang kabar tewasnya Hamza. Dia menyebut tak yakin seberapa banyak informasi yang bisa dibagikannya kepada orang-orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media AS sebelumnya telah membuat laporan pada pada awal Agustus kalau Hamza bin Laden terbunuh dalam operasi selama dua tahun terakhir yang melibatkan Amerika Serikat. Tetapi Presiden Donald Trump dan pejabat senior lainnya menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkalnya secara terbuka.
"Saya tidak ingin berkomentar tentang itu," kata Trump.
Anak ke-15 dari 20 anak Osama bin Laden dan seorang putra dari istri ketiganya, Hamza, diperkirakan berusia sekitar 30 tahun. Departemen Luar Negeri AS menyebut Hamza muncul sebagai pemimpin jaringan Al Qaeda.
Kadang-kadang dia dijuluki 'putra mahkota jihad'. Dia juga mengeluarkan pesan audio dan video yang menyerukan serangan terhadap Amerika Serikat dan negara-negara lain, terutama untuk membalas pembunuhan ayahnya oleh pasukan AS di Pakistan pada Mei 2011.
Pekerjaan itu membuatnya penting dalam menarik generasi pengikut baru ke kelompok ekstrimis yang disebut terkait serangan 11 September 2001 di AS yang menewaskan hampir 3.000 orang.
Kematian ayahnya pada tahun 2011 dan kebangkitan kelompok ISIS yang lebih ganas membuat Al-Qaeda terlihat kehilangan nilainya. Tetapi kelompok itu tampaknya telah merencanakan kembalinya diam-diam di bawah pimpinan Ayman al-Zawahiri. (haf/dhn)