Hong Kong Menghangat, Artileri China Mendekat

Round-Up

Hong Kong Menghangat, Artileri China Mendekat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Agu 2019 21:06 WIB
Kendaraan Militer China Rapatkan Barisan di Perbatasan Hong Kong (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
Beijing - Kekhawatiran akan intervensi terhadap Hong Kong semakin menjadi-jadi setelah artileri China terdeteksi mendekat ke perbatasan dua negara tersebut. Sejumlah pihak memang memperkirakan China akan menggunakan kekuatan militer untuk mengatasi aksi demonstrasi yang telah berlangsung dua bulan di Hong Kong.

Maxar Technologies hari ini merilis foto citra satelit yang menunjukkan adanya pengerahan kendaraan tempur lapis baja ke sebuah stadion di Kota Shenzhen, China. Maxar Technologies sendiri merupakan perusahaan teknologi luar angkasa yang sering merilis gambar satelit dari berbagai belahan dunia.

Citra satelit Maxar Technologies itu memperlihatkan lebih dari 100 kendaraan pengangkut personel itu ditempatkan di dalam dan sekitar stadion Shenzhen Bay Sports Centre.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Citra satelit dari Maxar Technologies.Citra satelit dari Maxar Technologies. (Foto: Satellite image Β©2019 Maxar Technologies via AP)


Awal pekan ini, media yang dikendalikan Pemerintah China melaporkan, tentara negeri tirai bambu dikumpulkan untuk mengadakan latihan di kota perbatasan. Menurut media, latihan di Shenzhen telah direncanakan sebelumnya dan tidak terkait dengan kerusuhan di Hong Kong.

Namun, alasan latihan patut dipertanyakan. Pasalnya, pengerahan pasukan ini dilakukan tak lama setelah Pemerintah China menyebut demo Hong Kong mulai menunjukkan 'bibit terorisme'.



Sejauh ini China memang belum mengirimkan polisi dan tentara dari daratan atau memobilisasi garnisun Tentara Pembebasan Rakyat yang berada di Hong Kong untuk mengatasi kerusuhan. Tapi sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyebutkan bahwa intelijen AS meyakini China memindahkan pasukannya ke perbatasan Hong Kong.




Memasuki sepuluh minggu ini, konfrontasi antara pendemo di Hong Kong dengan polisi setempat terlihat semakin keras. Hong Kong kini mengalami kondisi terburuk sejak diserahkan Inggris ke China pada tahun 1997.

Meskipun aksi demonstrasi masih berlangsung, aktivitas penerbangan Hong Kong kembali dilanjutkan pada hari Rabu. Sebelumnya, aktivitas penerbangan mengalami gangguan pengunjuk rasa yang berkerumun di bandara.

Kantor Urusan Hong Kong dan Macau di Beijing menyebut perilaku demonstran di bandara tidak berbeda dengan tindakan terorisme dan menegaskan hal itu harus dihukum berat. China pun mengecam keras tindakan pengunjuk rasa yang menangkap wartawan dari surat kabar Global Times, tabloid nasionalis yang dikelola Harian Rakyat, organ resmi Partai Komunis China.




Otoritas AS juga prihatin atas pergerakan militer China di dekat perbatasan Hong Kong. AS mendorong China untuk menghormati otonomi wilayah Hong Kong yang terus dilanda unjuk rasa besar-besaran.

juru bicara Departemen Luar Negeri AS menyampaikan keprihatinan soal 'pengikisan terus berlanjut' terhadap otonomi Hong Kong. Juru bicara itu juga menegaskan dukungan 'teguh' untuk kebebasan berekspresi dan berkumpul secara damai di Hong Kong.

"Amerika Serikat sangat prihatin atas laporan pergerakan paramiliter China di sepanjang perbatasan Hong Kong," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang tidak disebut namanya, dalam pernyataan tertulis.
Halaman 3 dari 2
(zak/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads