"Menanggapi pertanyaan media, Cathay Pacific mengonfirmasi bahwa dua pilot telah diberhentikan sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam kontrak kerja mereka," demikian pernyataan terbaru maskapai Cathay Pacific, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2019).
"Satu pilot saat ini terlibat proses hukum. Yang lainnya menyalahgunakan informasi perusahaan soal penerbangan CX216 pada 12 Agustus," imbuh pernyataan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cathay Pacific ingin memperjelas bahwa kami tidak memberikan pandangan apapun tentang proses yang sedang berlangsung," tegas pernyataan Cathay Pacific tersebut.
Pekan lalu, otoritas penerbangan China meminta maskapai Cathay Pacific yang berkantor di Hong Kong untuk menonaktifkan personelnya yang ikut dalam unjuk rasa ilegal di kota tersebut. Maskapai Cathay Pacific pun mengambil langkah dengan menonaktifkan seroang pilot yang menjadi salah satu dari 40 orang yang didakwa terkait bentrokan dalam unjuk rasa di dekat kantor perwakilan China di Hong Kong. Satu pilot lainnya dinonaktifkan pada Selasa (13/8) kemarin.
Diketahui bahwa bentrokan terbaru antara demonstran dan polisi pecah dalam aksi protes terbaru di Bandara Internasional Hong Kong pada Selasa (13/8) malam waktu setempat. Operasional penerbangan di bandara pun terganggu selama dua hari terakhir dan membawa Hong Kong semakin jatuh pada kekacauan.
Pada Rabu (14/8) pagi, operasional penerbangan di bandara Hong Kong kembali normal. Ketegangan mereda meskipun ada puluhan demonstran yang masih bertahan di area bandara. Sebagai wujud permohonan maaf untuk publik dan para turis, demonstran Hong Kong menyebar selebaran dan merilis pernyataan via online. Isi selebaran dan pernyataan itu meminta maaf kepada publik dan turis atas ketidaknyamanan selama lima hari terakhir saat mereka beraksi di bandara.
"Bukan maksud kami untuk memicu penundaan perjalanan Anda dan kami tidak ingin menimbulkan ketidaknyamanan bagi Anda," demikian pernyataan tertulis para demonstran Hong Kong seperti dilansir Associated Press.
"Kami meminta pemahaman dan permohonan maaf dari Anda, karena kaum muda di Hong Kong akan melanjutkan perjuangan untuk kebebasan dan demokrasi," tegas pernyataan itu.
Otoritas bandara Hong Kong dalam pernyataan terpisah menyebut pihaknya mendapatkan 'perintah sementara untuk menahan orang-orang yang, secara melanggar hukum dan secara sengaja, menghambat atau mencampuri' operasional bandara. Disebutkan otoritas bandara bahwa ada area tertentu yang dikhususkan bagi unjuk rasa dan demonstran tidak diperbolehkan beraksi di luar area itu.
Unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong yang berlangsung beberapa pekan terakhir dan bermula sebagai protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi yang kontroversial karena mengatur ekstradisi tersangka kriminal ke China, kini meluas menjadi gerakan menuntut reformasi demokrasi.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini