Seperti dilansir CNN dan AFP, Selasa (30/7/2019), temuan tak biasa itu didapatkan di Bandara Internasional Thurgood Marshall Baltimore/Washington pada Senin (29/7) waktu setempat. Peluncur rudal yang berukuran cukup besar itu ditemukan di dalam barang bawaan bagasi yang dibawa seorang pria yang baru kembali dari Kuwait.
TSA dalam pernyataannya menyebut pria pemilik bagasi itu langsung ditanyai. Identitas pria itu tidak disebut lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Farbstein bahwa pria yang membawa peluncur rudal sebagai suvenir itu merupakan personel militer. "Pria yang merupakan warga Jacksonville, Texas, itu memberitahu petugas bahwa dia merupakan seorang personel militer aktif," tutur Farbstein.
Peluncur rudal itu yang ditemukan di dalam bagasi itu diketahui sudah tidak aktif. "Untungnya, benda itu bukan perangkat yang masih aktif. Benda itu disita dan diserahkan kepada Fire Marshal setempat untuk dihancurkan secara aman," demikian pernyataan pihak TSA.
"Pria tersebut diizinkan untuk melanjutkan penerbangannya," imbuh pernyataan itu.
Pernyataan yang dirilis TSA menyertakan foto 'suvenir' peluncur rudal itu. Peluncur rudal itu disebut mirip seperti tabung untuk peluncuran rudal Griffin yang diproduksi oleh Raytheon. Dalam situsnya, Raytheon menyebut senjata peluncur rudal itu 'terbukti memiliki rekam jejak yang sukses untuk integrasi cepat pada platform darat, lautan dan udara'.
Namun TSA menegaskan bahwa peluncur rudal itu tidak bisa dibawa ke dalam bagasi maupun kabin pesawat. "Senjata militer tidak diizinkan untuk dibawa ke bagasi atau ditenteng ke kabin," tegas TSA.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini