Di hadapan komisi kehakiman pada Senat AS, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Christopher Wray memperingatkan bahwa Rusia masih terus berupaya mengintervensi pemilu AS. Peringatan ini disampaikan Wray sekitar 16 bulan sebelum pemilihan presiden atau pilpres AS kembali digelar tahun depan.
"Rusia sungguh berniat untuk berupaya mengintervensi pemilu kita," tutur Wray kepada Komisi Kehakiman Senat AS, seperti dilansir AFP, Rabu (24/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Intelijen AS dan penyelidikan yang dilakukan penasihat khusus Robert Mueller telah mencatat upaya luas dari intelijen Rusia dan kelompok media sosial Rusia yang bernama Internet Research Agency dalam membantu Presiden Donald Trump dan merugikan kandidat Demokrat, Hillary Clinton, dalam pilpres AS tahun 2016 lalu.
Laporan Mueller yang dirilis April lalu mencatat serangkaian upaya besar-besaran oleh tim kampanye Trump untuk bekerja sama dengan Rusia demi meningkatkan kesempatan kemenangan pengusaha real-estate itu dalam pillpres 2016.
Selain itu, Trump juga sempat disoroti para pengkritiknya dengan tuduhan terlalu ramah dengan Putin. Trump juga dikritik habis-habisan karena gagal mengkonfrontir Putin di Helsinki tahun lalu, setelah intelijen AS menyimpulkan agen-agen Rusia meretas komputer Partai Demokrat dan memakai akun-akun media sosial palsu untuk menyerang rival Trump dalam pilpres, Hillary Clinton.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini