Seperti dilansir AFP, Selasa (16/7/2019), Ryanair yang merupakan maskapai berbujet rendah di Irlandia ini menantikan 30 pesawat Boeing 737 MAX 200 yang akan dikirimkan Boeing pada akhir Mei 2020 mendatang. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan 58 unit yang awalnya dijadwalkan dikirimkan pada musim panas.
Pesawat-pesawat itu merupakan salah satu varian dari Boeing 737 MAX. Oleh karena itu, sebut maskapai Ryanair, pesawat itu membutuhkan sertifikasi dari Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) dan Badan Serikat Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan memulai serangkaian diskusi dengan pihak-pihak bandara untuk menentukan kantor cabang Ryanair mana yang kinerjanya buruk atau mengalami kerugian, yang harus mengalami penghematan dan/atau penutupan mulai November 2019," imbuh O'Leary.
"Kami juga akan berkonsultasi dengan orang-orang kami dan serikat-serikat pekerja dalam merencanakan dan menerapkan penghematan dan penutupan kantor cabang ini, yang secara langsung disebabkan oleh penundaan dalam pengiriman Boeing 737 MAX," ucapnya.
Ryanair yang memiliki markas utama di Dublin ini, tidak menyebut lebih lanjut kantor cabang mana saja yang berisiko ditutup. Ryanair juga tidak mengindikasikan soal potensi pemutusan hubungan kerja (PHK). Diketahui bahwa krisis yang dipicu grounded Boeing 737 MAX memangkas angka pertumbuhan Ryanair untuk musim panas, dari 7 persen ke angka 3 persen.
Lebih lanjut disebutkan bahwa Ryanair mengharapkan Boeing 737 MAX 200 akan mulai dikirimkan antara Januari-Februari 2020 mendatang.
Boeing 737 MAX digrounded secara global sejak Maret lalu, setelah terjadi dua kecelakaan maut terhadap Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang. Pihak Boeing mengupayakan perbaikan software setelah persoalan pada sistem kendali penerbangan diyakini berkontribusi pada dua kecelakaan tersebut.
Dalam pernyataannya, O'Leary menyatakan pihaknya masih mempercayai Boeing 737 MAX usai dua tragedi maut tersebut. "Ryanair masih tetap berkomitmen pada pesawat B737 MAX, dan sekarang mengharapkan pesawat jenis itu akan kembali mengudara sebelum akhir tahun 2019, namun waktu pasti untuk kembalinya (Boeing 737 MAX ke udara) masih belum pasti," sebutnya.
"Boeing berharap paket sertifikasi akan diajukan kepada regulator pada September mendatang, dengan kembali mengudaranya (pesawat Boeing 737 MAX) akan terjadi beberapa saat kemudian," cetus O'Leary dalam pernyataannya.
"Kami meyakini cukup bijaksana untuk merencanakan batasan waktu yang sedikit meleset beberapa bulan, mungkin paling lambat Desember. Ryanair mengharapkan agar (Boeing) MAX200 akan disetujui untuk mengudara dalam waktu dua bulan setelah MAX kembali diperbolehkan terbang," tandasnya.
Simak Juga 'Belum Selesai Digrounded, FAA Temukan Masalah Baru di Boeing 737':
(nvc/ita)