Buntut Drone AS Ditembak, Maskapai Belanda KLM Hindari Wilayah Iran

Buntut Drone AS Ditembak, Maskapai Belanda KLM Hindari Wilayah Iran

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 21 Jun 2019 16:59 WIB
Ilustrasi (KLM/Facebook)
Amsterdam - Maskapai Belanda, KLM, juga ikut mengambil tindakan dengan menghindari sebagian wilayah udara Iran setelah drone militer Amerika Serikat (AS) ditembak jatuh di Selat Hormuz. KLM bahkan menunda sejumlah penerbangan yang melewati perairan strategis yang sedang menjadi pusat ketegangan AS dan Iran tersebut.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Jumat (21/6/2019), langkah ini diambil KLM setelah maskapai-maskapai AS dilarang oleh Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) untuk terbang di wilayah udara Iran dan maskapai Australia, Qantas Airways, juga mengalihkan penerbangan yang melewati kawasan Timur Tengah.

"Keamanan menjadi prioritas tertinggi bagi KLM," demikian pernyataan maskapai KLM seperti dilansir AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami secara saksama mengikuti semua perkembangan yang mungkin berkaitan dengan keamanan wilayah udara 24 jam setiap harinya dan kami mengatur operasi sedemikian rupa sehingga keamanan penerbangan terjamin," imbuh pernyataan tersebut.

"Insiden dengan drone (AS) menjadi alasan untuk tidak terbang di atas Selat Hormuz untuk sementara waktu. Ini merupakan langkah pencegahan," tegas KLM dalam pernyataannya.

Diketahui bahwa FAA merilis perintah darurat yang isinya melarang maskapai-maskapai AS terbang di atas sebagian wilayah udara Iran, khususnya di atas Selat Hormuz dan Teluk Oman. FAA dalam pernyataannya menyebut ada 'beberapa' pesawat sipil yang sedang terbang di sekitar drone yang ditembak jatuh. Yang terdekat disebut berjarak jarak 45 mil laut (83 kilometer) dari drone AS itu. Situasi ini memicu kekhawatiran untuk operasional penerbangan sipil.


Perintah darurat yang dirilis FAA ini tidak berlaku untuk maskapai-maskapai negara lain. Namun OPSGROUP, yang memberikan panduan untuk maskapai-maskapai global, menyatakan akan mempertimbangkan perintah darurat FAA untuk maskapai global.

Aksi Iran menembak jatuh drone militer AS di perairan antara Selat Hormuz dan Teluk Oman pada Kamis (20/6) waktu setempat, semakin meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang telah memanas beberapa waktu terakhir.

Pentagon atau Departemen Pertahanan AS bersikeras menyebut drone pengintai AS bernama Global Hawk itu, terbang di atas perairan internasional saat ditembak jatuh oleh Iran. Namun Korps Garda Revolusi Iran menyatakan drone itu ditembak jatuh karena 'melanggar wilayah udara Iran' di atas perairan Provinsi Hormozgan.



Simak Juga 'Iran Klaim Tembak Jatuh Drone Mata-mata AS':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads