Kontroversi Dokter Muda Malaysia

Round-Up

Kontroversi Dokter Muda Malaysia

Tim detikcom - detikNews
Senin, 10 Jun 2019 21:02 WIB
Christopher Kwan Chen Lee alias dr Lee (HardwareZone via The Guardian)
Sydney - Dokter muda asal Malaysia ini punya perangai buruk. Kalimat kotor mudah sekali dia bikin, termasuk soal perempuan dan bencana gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah. Walhasil, dokter ini dipecat dari tempatnya bekerja.

Christopher Kwan Chen Lee, atau biasa disebut sebagai dr Lee, adalah pria usia 31 tahun. Dia meraih gelar dokternya dari University of Melbourne pada 2012. Dia sempat bekerja di RS Box Hill Hospital. Namun komentarnya soal perempuan seolah tak mencerminkan latar belakang pendidikan dan profesinya.

Dilansir ABC Australia, Senin (10/6/2019), dr Lee sangat aktif di forum obrolan daring Singapura, HardwareZone yang dimiliki Singapore Press Holding. Dia menyebut dirinya sebagai 'dokter kampung' yang juga bisa berkata-kata kotor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saya seorang praktisi medis. Saya juga memiliki mulut busuk dan bicara apa adanya," kata dr Lee dalam salah satu komentar yang diajukan dalam peradilan di Tasmania. "Saya bisa juga dengan gampang mengumpat ibumu sebagai pelacur," begitu pula kalimat tak pantas dari dia.

Dia berkali-kali menyerukan kalimat bernada misoginis, yakni mengandung kebencian terhadap perempuan. Sebagian perempuan disebutnya pantas diperkosa.

"Sejumlah wanita memang layak diperkosa, dan wanita jalang congkak itu memang cocok diperkosa," demikian tulisan dia menjawab komentar akun lain di forum obrolan internet.



Lee disidang oleh Peradilan Praktisi Kesehatan di Tasmania pada 17 April. Pernyataan-pernyataan kotornya di internet ditampilkan di persidangan dan dijadikan bukti oleh Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA). Komentar-komentar yang diajukan sebagai bukti semuanya berasal dari periode akhir 2016. Namun postingan vulgar lainnya tetap muncul dengan menggunakan nama samarannya di tahun-tahun berikutnya.

Dalam postingan terpisah pada forum online tersebut, Lee menulis komentar berbunyi, "Wanita Singapura adalah beberapa wanita yang paling materialistis, manja dan merasa paling benar yang akan Anda temui di mana saja." Pada postingan lainnya, Lee menggambarkan wanita China sebagai, "binatang yang kejam, penuh perhitungan."

Guardian Australia melaporkan, Lee pernah membalas dendam kepada seorang wanita yang mengkritiknya di internet. Caranya, Lee mengunggah foto-foto vulgar wanita itu di internet hingga memaksa wanita itu menutup akun online-nya. Dia bahkan menulis komentar berbunyi 'satu legiun orang-orang mesum' akan mengamati fotonya, usai memposting foto vulgar itu. "Saya menang," tulis Lee saat itu.



Dalam sebuah postingan yang merujuk pada seorang wanita lainnya, Lee menulis komentar berbunyi, "Tolong bedakan. Jenis ini TIDAK PERNAH belajar. Dia (wanita itu) perlu ditinggalkan di India dan diperkosa berkali-kali agar menyadari gagasannya."

Dilansir Daily Mail, dia juga menulis bahwa dia mendukung pengacara yang dipenjara di Mesir, pengacara itu menyatakan perempuan yang mengenakan celana jin sobek perlu diperkosa. dr Lee menyebut pengacara Mesir itu justru perlu diberi medali.

Lee juga menyebarkan foto-foto mayat, video kecelakaan maut dan foto istrinya sendiri yang tergolong vulgar secara seksual. Dia juga menyebarkan catatan medis dan hasil rontgen pasien-pasiennya.

Lee diketahui pernah memposting komentar kontroversial usai tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia, pada September 2018. "Jangan repot-repot membantu negara yang tidak tahu berterima kasih itu," tulis Lee saat itu dalam sebuah forum online.



Pada bulan Juli 2018, Dr Lee mendapatkan surat peringatan atas tindakannya mengakses rekam medis pasien 21 kali tanpa persetujuan atau kebutuhan klinis. Dia bekerja sebagai dokter pada RS Royal Hobart Hospital dan sebuah RS di Kota Traralgon. RS Box Hill Hospital adalah bagian dari Eastern Health, salah satu penyedia layanan kesehatan publik terbesar di Melbourne.

Pengadilan Praktisi Kesehatan di Tasmania kemudian menjatuhkan sanksi untuk Lee pada April. Sanksinya berupa skorsing enam pekan, berakhir 11 Juni 2019. Namun skorsing terhadap Lee diperpanjang setelah putusan Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA) dijatuhkan pekan lalu. AHPRA memastikan skorsing itu tanpa batas waktu berakhir, alias pemecatan, mulai 9 Juni 2019.



Halaman 2 dari 2
(dnu/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads