Mulai Disidang, Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS

Mulai Disidang, Bos Huawei Bertekad Lawan Ekstradisi AS

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 09 Mei 2019 10:07 WIB
Meng Wanzhou saat akan menghadiri sidang ekstradisi di Vancouver (REUTERS/Lindsey Wasson)
Ottawa - Bos Huawei, Meng Wanzhou, yang sempat ditangkap otoritas Kanada mulai menjalani sidang ekstradisi yang menjeratnya. Meng bertekad untuk melawan permohonan ekstradisi Amerika Serikat (AS) terkait kasus pelanggaran sanksi-sanksi Iran.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (9/5/2019), Meng (47) yang menjabat Chief Financial Officer (CFO) Huawei Technologies Co. Ltd ini telah dijerat dakwaan penipuan terkait pelanggaran sanksi-sanksi Iran dan dakwaan berbohong soal transaksi dengan Iran tersebut kepada bank-bank di AS.

Meng hadir di pengadilan Vancouver pada Rabu (8/5) waktu setempat untuk menetapkan kerangka waktu bagi rangkaian persidangan ekstradisi yang bisa memakan waktu bertahun-tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus kriminal terhadap Meng didasarkan pada tuduhan-tuduhan yang jelas tidak benar," sebut juru bicara Meng, Benjamin Howes, kepada wartawan setempat.


Ditegaskan Howes bahwa Meng akan mengajukan 'penangguhan' terhadap permohonan ekstradisi AS itu. Meng, sebut Howes, menduga 'faktor-faktor politik' ada di balik penangkapannya dan hak-haknya telah dilanggar.

Kehadiran Meng dalam sidang awalnya dijadwalkan hanya singkat, namun pengacaranya menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempertegas penolakan terhadap penangkapan Meng di Vancouver pada Desember 2018. Pengacara Meng mengatakan dalam sidang bahwa kliennya telah ditahan, diperiksa dan diinterogasi di bandara secara tidak sah. Bahkan penangkapan Meng terkesan ditunda-tunda dengan dalih pemeriksaan imigrasi rutin di bandara.

Dalam persidangan, pengacara Meng menyebut komentar-komentar Presiden AS Donald Trump menjadi bukti bahwa kasus Meng memiliki motif politik, yang 'mengintimidasi dan mengikis aturan hukum'. Diketahui bahwa usai Meng ditangkap di Kanada, Trump menyatakan bahwa dirinya akan mengintervensi dalam kasus Meng di AS jika itu bisa membantu menyepakati kesepakatan perdagangan dengan China.

Pihak pengacara juga membantah tuduhan bahwa Meng menyesatkan bank-bank AS soal kesepakatan bisnis Huawei dengan sebuah perusahaan di Iran bernama Skycom. Otoritas AS menyebut tindakan Meng itu berisiko menempatkan bank-bank AS dalam pelanggaran sanksi-sanksi yang ditetapkan AS untuk Iran.

Ditegaskan pengacara Meng bahwa pihak bank-bank di AS memahami hubungan antara Huawei dengan Skycom. Sebelumnya telah disebutkan Huawei bahwa Skycom merupakan mitra bisnis lokal di Iran. Namun AS bersikeras menganggap Skycom sebagai anak perusahaan tidak resmi yang dipakai Huawei untuk menyembunyikan bisnisnya di Iran.


Adanya tawar-menawar soal diungkapkannya bukti-bukti berpotensi memperpanjang jalannya persidangan. Jaksa dalam kasus ini mengindikasikan ingin mempercepat pelaksanaan sidang ekstradisi ini. Pengacara Meng telah mengeluhkan pengurangan 1.742 halaman dari dokumen kasus ini.

Jadwal sidang selanjutnya ditetapkan pada 23 September mendatang. Namun agenda resmi pembahasan materi sidang ekstradisi diperkirakan baru akan dimulai pada Januari tahun depan.

Dalam kasus ini, Meng telah dibebaskan dengan jaminan CAN$ 10 juta dan kini berstatus tahanan rumah di Vancouver di mana dia memiliki dua kediaman. Selain menjadi tahanan rumah, Meng juga diwajibkan memakai gelang kaki elektronik serta menyerahkan paspornya.

Meng telah mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Kanada, atas tuduhan memenjarakannya secara sewenang-wenang dan melanggar hak-haknya. Diketahui bahwa otoritas Kanada bertindak mewakili AS saat menangkap Meng pada Desember lalu.

Secara terpisah, pihak Huawei menghadapi dakwaan tersendiri dari otoritas AS, yakni dituduh mencuri teknologi AS. Tidak hanya itu, Huawei dalam beberapa bulan terakhir juga menghadapi kampanye hitam AS yang khawatir Huawei dijadikan sarana spionase oleh pemerintah China.


China Geram Bos Huawei Ditangkap, Ini Ancamannya:

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads