Usul Trump Bisa Bikin Ambruk Notre Dame

Round-Up

Usul Trump Bisa Bikin Ambruk Notre Dame

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 16 Apr 2019 20:10 WIB
Katedral Notre-Dame ketika dilalap api (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Paris - Selama kurang lebih 15 jam api berkobar melalap bagian atap Katedral Notre-Dame di Paris, Prancis. Hingga pada akhirnya padam, kebakaran itu merobohkan bagian menara runcing ikonik setinggi lebih dari 90 meter dari bangunan yang diyakini sebagai salah satu contoh terbaik dari arsitektur Gothic Prancis.

Para pemimpin dunia tertegun melihat katedral yang mulai dibangun pada tahun 1160 dan tuntas seratus tahun kemudian itu. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat mengusulkan pengerahan pesawat pemadam kepada otoritas Prancis untuk memadamkan kebakaran yang apinya diketahui muncul pada Senin (15/4) kemarin sekitar pukul 19.00 waktu setempat.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sungguh mengerikan untuk melihat kebakaran besar di Katedral Notre-Dame di Paris. Mungkin menerbangkan tangki-tangki air bisa digunakan untuk memadamkannya. Harus bertindak cepat!" kicau Trump via Twitter.

Namun pemadaman dilakukan dengan cara biasa yang melibatkan lebih dari 400 petugas pemadam dan puluhan mobil pemadam secara nonstop. Selain bagian menara yang roboh, api juga menghanguskan struktur kayu sepanjang lebih dari 100 meter dan berusia ratusan tahun yang ada di bagian loteng katedral.

Lalu mengenai usulan Trump itu ditolak Prancis. Kenapa?



Dinas Perlindungan Sipil Prancis memang tidak mempertimbangkan untuk mengerahkan tangki-tangki udara berisi air. Sebab, mereka menilai metode pemadam dengan melibatkan pesawat ringan atau helikopter yang membawa muatan sejumlah besar air ini biasanya dipakai memadamkan kebakaran hutan itu bisa membahayakan keseluruhan bangunan.

"Ratusan petugas pemadaman dari Brigade Pemadam Kebakaran Paris sedang melakukan semuanya yang mereka bisa untuk mengendalikan kebakaran #NotreDame yang mengerikan," demikian pernyataan Dinas Perlindungan Sipil Prancis.

"Semua cara digunakan, kecuali pesawat water-bomber, yang jika digunakan, bisa memicu ambruknya seluruh struktur katedral," tegas pernyataan tersebut.

Kebakaran yang menghanguskan dua per tiga atap katedral berusia 850 tahun itu membuat warga Prancis tak mampu menahan air mata saat menyaksikan langsung katedral kebanggaan negara mereka dilalap kobaran api raksasa. Namun sesungguhnya kepedihan tidak hanya dirasakan warga Prancis.

Pesan dukungan dan ucapan duka mengalir dari berbagai negara. Uskup Agung Paris, Michel Christian Alain Aupetit, menuturkan kepada CNN bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'telah melampaui Paris'.

Usul Trump Bisa Bikin Ambruk Notre Dame
Penampakan Katedral Notre-Dame usai kebakaran dipadamkan (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)



Vatikan dalam pernyataannya menyebut Takhta Suci 'terkejut dan sangat sedih mendengar kabar kebakaran mengerikan yang menghancurkan' Katedral Notre-Dame. Melalui juru bicaranya, Paus Fransiskus 'menyampaikan doa untuk umat Katolik Prancis dan warga Paris dalam menghadapi kebakaran mengerikan ini'.

Sedangkan, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusolgu, menyebut kebakaran itu sebagai 'bencana untuk kemanusiaan'. "Kami memantau kebakaran yang menghancurkan Katedral Notre-Dame di Paris dengan kesedihan mendalam. Hancurkan karya agung arsitektur ini merupakan bencana bagi seluruh kemanusiaan," sebutnya.

Secara terpisah, Wali Kota London, Sadiq Khan, menyatakan dirinya dan warga London 'berdiri bersama dalam kesedihan' dengan Paris. "Pemandangan menyayat hati melihat Katedral Notre-Dame diselimuti api," sebut Khan via Twitter.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, menyatakan 'pikirannya tertuju untuk warga Prancis' setelah 'kebakaran mengerikan' di Katedral Notre-Dame.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, melalui juru bicaranya mengutip moto Latin untuk kota Paris -- Fluctat nec mergitur -- yang berarti 'mungkin saja terombang-ambing tapi tidak pernah tenggelam'. "Notre-Dame adalah simbol Prancis dan budaya Eropa kita," sebut juru bicara Merkel via Twitter.



Pun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan bahwa kebakaran Katedral Notre-Dame 'meninggalkan kesedihan di hati warga Rusia'.

Dalam pernyataan via Twitter sesaat usai kebakaran terjadi, Presiden AS Donald Trump menyampaikan komentarnya dengan menyebut kebakaran itu 'mengerikan untuk disaksikan'.

Pendahulu Trump, Barack Obama, turut menyampaikan kesedihannya namun menyerukan agar warga Prancis tetap kuat. "Kami memikirkan rakyat Prancis saat Anda semua berduka. Sudah menjadi karakter kita untuk berduka ketika kita melihat sejarah menghilang -- tapi juga menjadi karakter kita untuk membangun kembali untuk hari esok, sekuat mungkin yang kita bisa," ucap Obama.




Kementerian Luar Negeri Palestina turut menyampaikan 'penyesalan mendalam' atas kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame.

"Menyampaikan penyesalan mendalam pada Senin (15/4) atas kebakaran yang melanda Katedral Notre-Dame yang bersejarah di pusat ibu kota Prancis, Paris, yang membuat menara katedral ambruk," demikian pernyataan kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas seperti dilaporkan Palestine News Agency dan dikutip Newsweek.

"Kepresidenan telah mengonfirmasi solidaritas dan simpati untuk teman-teman kita di Prancis atas insiden ini," imbuh Palestine News Agency dalam laporannya.


Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads