"Saya siap jalani tugas saya sebagai simbol (negara) dengan selalu berada di samping warga Jepang, dan berbagi suka dan duka dengan warga," ujar Naruhito dalam acara ulang tahunnya yang ke-59, seperti dilansir Japan Times, Sabtu (23/2/2019).
Putra Mahkota juga menyatakan kesiapannya untuk mengeksplorasi hal baru sambil melanjutkan warisan Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. "Saya ingin mengejar apa yang dituntut dari keluarga Kekaisaran sesuai dengan perubahan zaman," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turun takhtanya Akihito pada April mendatang akan menjadi yang pertama kalinya seorang kaisar Jepang turun takhta dalam kurun waktu dua abad. Dewan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran, yang terdiri atas anggota parlemen, anggota kerajaan, dan hakim-hakim Mahkamah Agung, pada hari Jumat (1/12) telah menyetujui waktu turun takhta tersebut. Dewan tersebut dikepalai oleh Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe.
Tahun lalu, Akihito, yang genap berumur 84 tahun pada 23 Desember mendatang, telah menyampaikan niatnya mengundurkan diri. Akihito menyatakan dirinya khawatir bahwa usia dan kondisi kesehatannya akan membuatnya sulit melakukan tugas-tugasnya. Kaisar pernah menjalani operasi jantung dan perawatan untuk kanker prostat. (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini