Seperti dilansir Reuters, Selasa (19/2/2019), Kementerian Dalam Negeri Mesir menyebutkan bahwa ledakan terjadi saat para polisi mengejar seorang militan. Militan itu diduga kuat menjadi tersangka percobaan serangan terhadap patroli polisi di Kairo pada Jumat (15/2) lalu.
Ledakan bom itu terjadi pada Senin (19/2) waktu setempat, tepat saat polisi telah menangkap militan tersebut di sebuah distrik dekat Masjid Al-Azhar di Kairo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat ledakan bom itu, sedikitnya tiga warga sipil mengalami luka-luka. Salah satunya merupakan seorang mahasiswa Thailand yang mengalami luka ringan. Diketahui bahwa area sekitar masjid Al-Azhar banyak terdapat pasar yang ramai dan menjadi tujuan wisata populer.
Televisi nasional Mesir menampilkan foto tersangka yang diidentifikasi sebagai Al-Hassan Abdullah yang berusia 37 tahun.
Percobaan serangan oleh tersangka yang dilakukan pada Jumat (15/2) lalu melukai dua polisi dan tiga warga sipil. Ditambahkan sejumlah sumber keamanan pada saat itu bahwa sebuah bom rakitan meledak saat sedang dijinakkan.
Sejak tahun lalu, pasukan keamanan Mesir terus melakukan operasi melawan militan setempat yang difokuskan di wilayah Semenanjung Sinai. Pada Sabtu (16/2) lalu, militan Mesir menyatakan 15 personelnya tewas dalam bentrokan dengan militan di Sinai Utara. Bentrokan itu menewaskan tujuh militan setempat.
Serangan bom di ibu kota Kairo cenderung langka, meskipun bom pinggir jalan pernah meledak di Giza pada Desember 2018. Ledakan itu menewaskan tiga turis Vietnam dan satu warga Mesir yang menjadi pemandu wisata.
(nvc/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini