Wanita berusia 29 tahun yang tidak disebut namanya itu diketahui jatuh koma selama lebih dari 10 tahun dan menjalani perawatan medis di Hacienda Del Sol Care Center di di kota Phoenix, Arizona. Hacienda Del Sol Care Center merupakan fasilitas perawatan medis jangka panjang bagi pasien yang tidak perlu dirawat di rumah sakit, namun tidak bisa dirawat di rumah.
Seperti dilansir AFP, Kamis (10/1/2019), San Carlos Apache Tribe yang merupakan suku pribumi Amerika asal wanita itu, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa wanita itu 'ada dalam kondisi vegetative dan koma selama lebih dari satu dekade' dan telah melahirkan 'saat masih koma'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menindaklanjuti kasus ini, Kepolisian Arizona pun meluncurkan penyelidikan dugaan serangan seksual. Untuk menemukan pelakunya, polisi setempat membandingkan sampel-sampel DNA dari bayi yang baru lahir itu dengan seluruh pegawai laki-laki di fasilitas perawatan tersebut.
Dituturkan kepolisian setempat bahwa saat ini wanita tersebut dan bayinya dalam masa 'pemulihan'. Keduanya dibawa ke sebuah rumah sakit setempat usai bayi itu dilahirkan pada 29 Desember 2018 lalu.
"Ketika Anda memiliki orang tercinta yang ada dalam perawatan paliatif, saat mereka ada dalam kondisi paling rapuh dan bergantung pada orang lain, Anda mempercayai orang-orang yang merawat mereka. Sungguh menyedihkan, salah satu dari orang yang merawatnya tidak bisa dipercaya dan memanfaatkannya," demikian pernyataan Ketua San Carlos Apache Tribe, Terry Rambler.
"Saya sangat terkejut dan merasa ngeri atas perlakukan terhadap salah satu anggota kami," imbuhnya.
CEO dari Hacienda Del Sol Care Center telah mengundurkan diri pada pekan ini menyusul mencuatnya kasus tersebut.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini