Aksi 812 di Malaysia Ditunggangi Oposisi, Begini Petanya

Aksi 812 di Malaysia Ditunggangi Oposisi, Begini Petanya

Andhika Prasetia - detikNews
Senin, 10 Des 2018 17:31 WIB
Potret Aksi 812 di Dataran Merdeka Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto: AFP)
Kuala Lumpur - Tujuh bulan setelah aliansi Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memenangi Pemilu, digelar aksi besar-besaran di Kuala Lumpur pada 8 Desember lalu. Aksi yang dikenal sebagai 'Aksi 812' diikuti sekitar 55 ribu orang dan ditunggangi oposisi.

Aksi 812 yang digelar di Dataran Merdeka ini dipicu rencana pemerintah, yang kini dikuasai kubu Mahathir, yang akan meratifikasi International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (Konvensi Internasional dalam Eliminasi Segala Bentuk Diskriminasi Rasial) atau ICERD. Teriakan 'Hidup Melayu' dan 'Hancurkan ICERD' terdengar keras di Dataran Merdeka.


Sedikit mengenai ICERD, ini merupakan konvensi hak asasi manusia yang mewajibkan anggotanya untuk menghapuskan diskriminasi etnis dan mengembangkan pengertian di antara semua ras. ICERD juga memberikan kewajiban pelarangan penyebaran kebencian dan mengkriminalkan keikutsertaan dalam organisasi rasis. ICERD juga memiliki mekanisme pengaduan individual apabila terjadi pelanggaran, sehingga telah berkembang suatu yurisprudensi mengenai penafsiran dan penerapan konvensi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eks PM Malaysia Najib Razak mengikuti Aksi 812.Eks PM Malaysia Najib Razak mengikuti Aksi 812. (Foto: Sadiq Asyraf/Reuters)

"Buat saya, ICERD itu buruk. Itu buruk karena akan mengikis posisi orang Melayu. Ini negara untuk orang Melayu. Kami ingin Melayu menjadi superior, tapi mengapa orang-orang itu ingin membuat Melayu berada di level yang sama dengan orang-orang China dan India?" kata seorang demonstran bernama Nurul Qamariah, seperti dilansir Reuters, Senin (10/12/2018).


Pemerintah Malaysia pada akhirnya mengurungkan niat meratifikasi ICERD, namun aksi 812 tetap digelar. Aksi itu didukung dan digerakkan dua parpol oposisi terbesar Malaysia, yakni United Malays National Organisation (UMNO) dan Parti Islam Se-Malaysia (PAS). Bahkan senior UMNO yang juga eks PM Malaysia Najib Razak mengikuti Aksi 812.

Pemerintahan Malaysia kini diisi kubu Pakatan Harapan (PH). PH didirikan sejak tahun 2015 yang berisikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), Partai Keadilan Rakyat (PKR), Partai Aksi Demokratis (DAP), dan Partai Amanah Negara (Amanah).

Mahathir Mohamad saat mengumumkan menteri kabinetnya usai menang Pemilu Malaysia.Mahathir Mohamad jumpa pers usai menang Pemilu Malaysia. (Foto: Haris Fadhil/ detikcom)

PH saat itu berada di kubu oposisi dari pemerintahan Najib Razak yang didukung Barisan Nasional (BN). Namun tiga tahun berselang, secara mengejutkan PH memenangkan Pemilu Malaysia. Kemenangan PH sekaligus mematahkan dominasi BN--sebelumnya bernama Parti Perikatan--yang berkuasa sejak tahun 1957.


PH yang pro-Mahathir mendominasi kursi parlemen Malaysia dengan meraih 113 dari total 222 kursi Dewan Rakyat. Rinciannya adalah PKR (47 kursi), DAP (42), PPBM (13), dan Amanah (11). Sedangkan BN yang berada kini jadi oposisi dan pro-Najib memiliki 79 kursi yang terdiri dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu atau UMNO (54 kursi), Partai Pesaka Bumiputera Bersatu (13), Partai Rakyat Sarawak (3), Kongres India Malaysia (2), Partai Demokratik Progresif Sarawak (2), Partai Persatuan Tionghoa Malaysia (1), Partai Bersatu Sabah (1), The Sarawak United Peoples' Party (1), Organisasi Pasokmomogun Kadazandusun Murut Bersatu (1), dan Partai Persatuan Rakyat Sarawak (1).

Selain BN, pihak yang berada dalam oposisi di Dewan Rakyat Malaysia adalah Partai Islam Se-Malaysia (18), STAR (1), dan independen (2). Selain itu, ada 9 kursi yang memilih netral, yakni Partai Warisan Sabah (8) dan pihak independen (1).


Kembali ke Aksi 812. Demonstrasi ini didukung UMNO dan Partai Islam Se-Malaysia (PAS). UMNO dan PAS memiliki kekuatan 72 kursi di parlemen. Mereka memprotes rencana pemerintah Mahathir untuk meratifikasi konvensi PBB mengenai larangan diskriminasi rasial.

Najib yang mengenakan kemeja koko putih dan peci hitam berada di barisan depan saat Aksi 812. Dua hari berselang, Najib kembali ditangkap oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) terkait perubahan laporan audit akhir 1Malaysia Development Berhad (1MDB). (dkp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads