Dilansir BBC, Kamis (17/10/2018), bunga yang berwarna merah muda dan putih itu biasanya mekar selama dua minggu di musim semi, mulai akhir Maret hingga akhir Juni. Namun sekitar 300 orang melaporkan melihat bunga sakura mekar di lingkungan mereka pada Oktober 2018 ini.
Fenomena itu menjadi hal yang tidak biasa. Sejumlah ahli mengemukakan analisanya terkait mekarnya bunga sakura di Oktober ini. Salah satunya disebabkan adanya peristiwa angin topan yang berpengaruh pada bunga sakura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wada menjelaskan, daun dari bunga sakura biasanya melepaskan hormon untuk menghentikan pertumbuhan tunas bunga. Namun topan dahsyat yang terjadi di Jepang tahun ini membuat pohon kehilangan daun dan membuat bingung pertumbuhan.
Suhu yang lebih hangat setelah badai juga bisa membingungkan tanaman sehingga bunga bermekaran.
Jepang pada tahun ini dilanda serangkaian topan, salah satunya topan Jebi. Topan tersebut merupakan yang terkuat menghantam Jepang dalam waktu seperempat abad terakhir. Topan Jebi menewaskan 10 orang dan menimbulkan kerusakan yang luas. (nkn/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini