"Secara finansial dan melalui cara-cara lain, musuh-musuh kita berusaha mendapatkan informasi tentang negara kita," kata Menteri Intelijen Iran Mahmoud Alavi dalam wawancara di televisi nasional.
"Mereka bertindak dengan memata-matai dan infiltrasi. Untungnya bagian anti-spionase adalah salah satu bagian terkuat dari kementerian ini," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (29/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alavi tidak menjelaskan lebih detail mengenai puluhan mata-mata yang ditangkap tersebut. Juga tidak disebutkan kapan mereka ditangkap.
Alavi juga menyampaikan tentang upaya bersama untuk menangkap warga berkewarganegaraan ganda yang bekerja di posisi resmi. "Jika Anda tahu mengenai siapapun, beritahu kami mengenai mereka," ujarnya.
Dalam wawancara itu, Alavi juga membahas mengenai ancaman kelompok radikal ISIS. Dikatakannya, 230 sel teroris telah dibongkar dalam setahun terakhir.
"Kami menggagalkan plot-plot di tempat-tempat seperti universitas dan metro, namun kami hanya mempublikasi sedikit informasi mengenai ini," tutur Alavi.
Sebelumnya pada Juni 2017, ISIS melancarkan serangan terhadap gedung parlemen Iran dan kuil pemimpin revolusioner Ruhollah Khomeini , yang menewaskan 17 orang.
(ita/ita)