"Email Hillary Clinton, yang kebanyakan dinyatakan sebagai informasi rahasia, diretas oleh China," sebut Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/8/2018).
Tudingan itu dilontarkan Trump tanpa memberikan bukti maupun penjelasan lebih lanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DOJ merupakan singkatan untuk Departemen Kehakiman AS. Sedangkan nama-nama yang disebut Trump merupakan nama mantan pejabat-pejabat FBI yang pernah terlibat penyelidikan skandal email Hillary Clinton, salah satunya mantan Direktur FBI James Comey.
Sebelumnya, sejumlah pejabat intelijen AS menyatakan bahwa Rusia mendalangi peretasan pejabat-pejabat Partai Demokrat untuk mencampuri pemilihan presiden (pilpres) AS tahun 2016. Saat itu Trump sebagai capres Partai Republik berhasil menang atas Hillary Clinton.
Dewan juri federal AS telah mendakwa 12 agen intelijen Rusia pada Juli lalu, atas dakwaan meretas jaringan komputer milik Hillary Clinton dan Partai Demokrat.
Sedangkan penasihat khusus FBI, Robert Mueller, sedang menyelidiki peran Rusia dalam pilpres 2016 dan apakah tim kampanye Trump berkolusi dengan Rusia.
Rusia telah berulang kali membantah pihaknya mencampuri pilpres AS. Sedangkan Trump menyangkal adanya kolusi dengan Rusia.
Hillary Clinton's Emails, many of which are Classified Information, got hacked by China. Next move better be by the FBI & DOJ or, after all of their other missteps (Comey, McCabe, Strzok, Page, Ohr, FISA, Dirty Dossier etc.), their credibility will be forever gone!
β Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 29 August 2018
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini