Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (17/8/2018), para korban banjir belum bisa bernapas lega karena hujan deras yang terus mengguyur membuat ketinggian air sungai dan bendungan setempat terus naik.
"Kepala menteri telah mengonfirmasi 164 korban tewas. Sekitar 100 orang tewas dalam 36 jam terakhir," tutur seorang pejabat Departemen Hubungan Masyarakat pada kantor pemerintah Kerala, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Kerala menyebut bencana alam ini 'luar biasa serius'. Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, mengharapkan militer meningkatkan upaya penyelamatan, meskipun mereka sudah mengerahkan puluhan helikopter dan ratusan perahu.
"Saya berbicara dengan Menteri Pertahanan pagi ini dan meminta lebih banyak helikopter," tutur Vjayan dalam konferensi pers. "Di beberapa area, evakuasi via udara menjadi satu-satunya opsi ... ribuan orang masih terjebak," imbuhnya.
Banjir di Kerala ini berawal sembilan hari lalu. Vijayan menyebut banjir ini juga memicu tanah longsor di beberapa area ini. Sekitar 223 ribu orang terpaksa mengungsi ke sedikitnya 1.568 kamp pengungsian yang tersebar di Kerala.
Kerala merupakan tujuan wisata utama, baik bagi turis domestik maupun mancanegara. Bandara yang ada di kota utama Kochi, Kerala juga ikut diterjang banjir. Akibatnya, operasional bandara pun terpaksa dihentikan hingga 26 Agustus mendatang, dengan penerbangan-penerbangan setempat dialihkan ke dua bandara setempat lainnya.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi dijadwalkan mengunjungi wilayah terdampak banjir pada Jumat (17/8) waktu setempat. Kantor Kepala Menteri Kerala merilis peringatan baru pada Jumat (17/8) waktu setempat, yang isinya menyebut hujan deras diperkirakan masih akan mengguyur sejumlah area hingga akhir pekan.
"Peringatan: Seluruh distrik kecuali Kasargod berada di bawah peringatan merah... hujan deras mungkin mempengaruhi 13 distrik ini. Semuanya tolong waspada," demikian bunyi peringatan untuk 33 juta warga Kerala itu.
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini