Yacht bernama Equanimity itu baru saja dikembalikan ke otoritas Malaysia oleh pemerintah Indonesia pada awal pekan ini. Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan ucapan terima kasih kepada Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pengembalian ini.
Pemerintah Malaysia meyakini bahwa Equanimity yang tergolong super atau mega yacht itu dibeli dengan uang yang dicuri dari perusahaan investasi negara 1MDB yang diselimuti skandal korupsi. Yacht itu disebut-sebut milik miliarder Malaysia, Low Taek Jho alias Jho Low, yang kini buron.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir The Star, Rabu (8/8/2018), Menteri Keuangan Malaysia menyatakan pihaknya bertekad mendapatkan nilai terbaik dari yacht Equanimity itu. Ditaksir bahwa yacht mewah itu bernilai US$ 250 juta (Rp 3,5 triliun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan Lim bahwa Kementeriannya sedang memastikan seluruh dokumen kerja telah disiapkan.
Secara terpisah, polling terbaru soal yacht Equanimity yang digelar The Star pada Selasa (7/8) kemarin menunjukkan mayoritas warga Malaysia menginginkan agar yacht itu dilelang lalu hasilnya disumbangkan ke trust fund Tabung Harapan Malaysia (THM). THM merupakan trust fund yang dibentuk pemerintahan Mahathir sejak Mei lalu, untuk menampung sumbangan rakyat Malaysia dalam membantu meringankan utang negara.
Diketahui bahwa utang dan kewajiban pemerintah federal Malaysia total mencapai 1,087 triliun Ringgit atau setara Rp 3.837 triliun. Jumlah itu mencapai sekitar 80,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Malaysia per 31 Desember 2017.
Hasil polling The Star menunjukkan bahwa sekitar 67 persen dari total 4.730 responden memilih agar yacht itu dilelang. Polling itu memiliki pertanyaan berbunyi: "Apa yang seharusnya dilakukan Malaysia dengan superyacht Equanimity?"
Sekitar 14 persen responden memilih opsi agar yacht itu dipamerkan ke publik sebagai 'museum apung 1MDB'. Sekitar 11 persen responden lainnya memilih agar yacht itu disewakan via Airbnb sebagai tempat pesta. Lalu sisanya sebanyak 8 persen menginginkan agar yacht itu digunakan untuk pelayaran biaya murah di Selat Malaka.
"Jual dan bayar utang. Anda menyimpannya terlalu lama, Anda perlu menjaganya dan uang itu dari rakyat," sebut salah satu responden.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini