Polisi yang melakukan penggerebekan di kamp terpencil di Amalia tersebut sangat terkejut melihat kondisi anak-anak itu.
Jerry Hogrefe, Sheriff Taos County, New Mexico mengatakan, anak-anak tersebut kelaparan, kehausan dan dalam keadaan jorok. "Saya telah menjadi polisi selama 30 tahun. Saya tak pernah melihat sesuatu seperti ini. Tak bisa dipercaya," ujarnya seperti dilansir The Guardian, Selasa (7/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka begitu kurus, tulang rusuk mereka menonjol, kesehatan mereka begitu parah dan dalam keadaan ketakutan," imbuhnya.
Lima orang ditangkap dari lokasi kamp terpencil yang kumuh tersebut. Kelima orang tersebut terdiri dari tiga wanita yang merupakan ibu dari 11 anak berumur antara 1-15 tahun serta dua pria yang bersenjata lengkap. Mereka semua dikenai dakwaan penganiayaan anak.
Polisi menggeledah tempat itu setelah mendapat pesan yang isinya: "Kami kelaparan dan butuh makanan dan air." Tidak jelas bagaimana orang-orang itu sampai berada di kamp kumuh itu.
Hogrefe mengatakan bahwa tiga perempuan dan 11 anak-anak itu telah "dicuci otak dan menderita intimidasi hebat dari orang-orang yang mengendalikan tempat ini".
Kini keseluruhan 11 anak tersebut telah dirawat oleh dinas sosial setempat.
Salah satu yang ditangkap adalah pria bernama Siraj Wahhaj yang tengah diburu polisi atas dugaan menculik putranya yang berusia tiga tahun. Namun anak tersebut tidak termasuk yang ditemukan di kamp kumuh tersebut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini