Dilaporkan media lokal, ABC Laos dan dilansir Reuters, Selasa (24/7/2018), bendungan yang jebol ini berada di kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Xepian-Xe Nam Noy di distrik San Sai, Provinsi Atapeu, Laos bagian tenggara.
Kantor berita Laos News Agency melaporkan bendungan itu jebol pada Senin (23/7) malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Sekitar 5 miliar meter kubik air, yang setara lebih dari 2 juta kolam renang ukuran Olimpiade, tumpah saat bendungan itu jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas setempat mengerahkan kapal-kapal untuk membantu evakuasi warga setempat setelah air sungai meluap akibat jebolnya bendungan ini. Rumah-rumah warga yang ada di bagian selatan distrik San Sai tersapu terjangan air yang tumpah dari bendungan itu. Sebuah video yang diposting pada akun Facebook milik situs berita lokal menunjukkan para warga menonton aliran air deras dari tepi sungai.
Tidak dijelaskan lebih lanjut kronologi jebolnya bendungan ini. Namun pihak perusahaan SK Engineering & Construction menyebut hujan deras dan banjir memicu jebolnya bendungan. Mereka menyatakan tengah bekerja sama dengan pemerintah Laos untuk membantu menyelamatkan desa-desa yang terdampak.
"Kami mengerahkan tim darurat dan berencana membantu evakuasi dan penyelamatan warga-warga di desa-desa dekat bendungan," ucap juru bicara SK Engineering & Construction kepada Reuters.
Kelompok-kelompok pejuang lingkungan telah bertahun-tahun menyatakan kekhawatiran pada ambisi otoritas Laos dalam membangun PLTA. Para aktivis lingkungan mengkhawatirkan dampak bendungan pada Sungai Mekong, juga flora dan fauna serta warga yang ada di sekitarnya.
Sejumlah bendungan masih dalam tahap pembangunan atau tengah direncanakan akan dibangun di Laos. Sebagian besar energi hasil PLTA di Laos akan diekspor ke negara-negara tetangganya, termasuk Thailand.
Tonton juga video: 'Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN di Laos'
(nvc/ita)