Serangan bom itu terjadi di Konduga, wilayah Mainari di negara bagian Borno. "Pria pengebom tersebut berjalan masuk ke dalam masjid pada sekitar pukul 05.15 (waktu setempat) ketika ibadah berlangsung dan kemudian meledak, menewaskan delapan jemaah dan melukai lima orang lainnya," ujar Ibrahim Liman dari pasukan milisi sipil yang membantu militer Nigeria dalam perang melawan para militan Boko Haram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuh korban tewas di dalam masjid, sedangkan satu lainnya tewas dalam perjalanan menuju Maiduguri (ibu kota negara bagian Borno)," imbuh Liman seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (23/7/2018).
Serangan bom bunuh diri terhadap sasaran sipil "lunak" seperti masjid, pasar dan stasiun bus adalah ciri khas kelompok radikal Boko Haram pimpinan Abubakar Shekau. Kebanyakan pengebom bunuh diri tersebut adalah perempuan-perempuan muda dan anak-anak perempuan.
Umar Goni yang tinggal di Konduga mengatakan, dirinya tengah dalam perjalanan menuju masjid tersebut ketika ledakan bom terjadi. Dia ikut membantu menolong para korban.
"Kami menarik keluar tujuh jasad dan enam jemaah yang terluka. Satu dari keenam orang tersebut meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit," tutur Goni. Dikatakannya, pengebom bunuh diri menyamar sebagai seorang jemaah. "Tidak mungkin ada orang yang tahu misinya," tuturnya.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini