Seperti dilansir AFP, Kamis (19/7/2018), Wilson (67) yang merupakan Uskup Adelaide dinyatakan bersalah pada Mei lalu, karena menutup-nutupi kejahatan seksual yang dilakukan seorang pastor paedofil, Jim Fletcher, pada tahun 1970-an. Dia dijatuhi vonis tahanan rumah 12 bulan oleh pengadilan.
Wilson menjadi salah satu pejabat tertinggi gereja Katolik yang pernah diadili atas dakwaan menutupi skandal seks anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksikan juga video 'Doa Paus Fransiskus Untuk Korban Bom Surabaya':
Usai divonis, Wilson menonaktifkan dirinya dari tugas-tugasnya, namun menolak mengundurkan diri karena proses banding terhadap vonisnya masih berlangsung. Hal ini memicu PM Turnbull menyerukan kepada Vatikan untuk mengintervensi.
"Dia (Wilson-red) seharusnya mengundurkan diri dan waktunya telah tiba bagi Paus (Fransiskus) untuk memecatnya," ucap PM Turnbull kepada wartawan setempat.
"Ada banyak pemimpin yang menyerukan kepadanya untuk mundur, sudah jelas dia harus mundur dan saya pikir sekarang waktunya telah tiba bagi otoritas tertinggi dalam gereja untuk mengambil tindakan dan mencopotnya," tegasnya.
Seruan ini disampaikan PM Turnbull menjelang pertemuan dengan para pejabat senior gereja Katolik Australia pada Kamis (19/7) ini.
Pengadilan lokal Australia menyatakan Wilson bersalah telah menutupi tindak pidana serius orang lain, sembari menyebut motif utamanya adalah melindungi gereja. Hakim Robert Stone menyatakan 'tidak ada penyesalan atau kesedihan yang ditunjukkan oleh terdakwa'.
Dalam persidangan, Wilson selalu menyangkal dakwaan terhadapnya. Bahkan tim pengacara Wilson berkali-kali berupaya menggugurkan kasus ini, termasuk dengan berargumen bahwa kliennya menderita Alzheimer.












































