Kantor berita ISNA melaporkan seperti dilansir AFP, Senin (16/7/2018), terdakwa menjabat sebagai pengawas di sebuah sekolah menengah khusus putra yang berlokasi di sebelah barat Teheran, ibu kota Iran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Skandal tersebut juga memicu intervensi pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang menyerukan pengadilan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghukum pelaku.
Baca juga: Iran Hukum Gantung 10 Pengedar Narkoba |
ISNA melaporkan, dalam persidangan yang digelar pada Sabtu (14/7) waktu setempat, pengadilan menyatakan terdakwa bersalah atas "serangan seksual terhadap anak-anak di bawah umur", "penghasutan untuk kebejatan" dan "melanggar kesusilaan."
Disebutkan ISNA, pengadilan menggugurkan dakwaan pemerkosaan setelah pemeriksaan medis yang dilakukan pada para korban. Ancaman hukuman untuk dakwaan pemerkosaan di Iran adalah hukuman mati.
Menurut media-media lokal, para orangtua sejumlah korban melaporkan bahwa pengawas tersebut telah mengajak anak-anak mereka untuk melakukan aktivitas seksual setelah menunjukkan video-video porno di telepon selulernya. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini