Dilansir dari AFP, Selasa (5/6/2018), pria 64 tahun sudah mundur dari posisi CEO sejak April lalu dan menyerahkan posisi tersebut kepada Kevin Johnson. Lantas, pengunduran diri Schultz dari Starbucks memicu spekulasi yang bersangkutan masuk ke dunia politik.
Dalam wawancaranya dengan The New York Times, Schultz menyebut belum memikirkan langkah selanjutnya setelah mundur dari Starbucks. Namun ia menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Schultz yang dikenal kerap mengkritik Presiden Donald Trump menyatakan masih memikirkan berbagai opsi untuk masa depannya. Apakah berminat nyapres?
"Saya bermaksud untuk memikirkan berbagai opsi, dan itu bisa termasuk pelayanan publik," kata Schultz saat ditanya niatannya maju Pilpres AS.
"Saya ingin melayani negara kami, tetapi itu tidak berarti saya harus mencalonkan diri untuk jabatan publik untuk mencapai itu," imbuhnya.
Video Starbucks Sempat Tutup 8000 Gerainya
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini