MUI Ajak Ulama Kamboja Bentuk Dai Serumpun

MUI Ajak Ulama Kamboja Bentuk Dai Serumpun

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 15 Mei 2018 16:32 WIB
Foto: KBRI Phnom Penh
Phnom Penh - Delegasi Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang dipimpin oleh KH. DR. Muhammad Cholil Nafis, telah melakukan kunjungan ke Kamboja dalam rangkaian kunjungan Muhibah MUI ke negara-negara anggota ASEAN untuk pembentukan perhimpunan Da'i Serumpun pada 13-14 Mei 2018.

"Indonesia, terutama pulau Kalimantan adalah daerah tempat nenek moyang kami yaitu orang-orang Cham berasal, dan para Wali Songo juga merupakan keturunan bangsa Cham yang beragama Islam, jadi secara historis kami sangat dekat dan merasa saudara dengan bangsa Indonesia," demikian disampaikan Mufti Kamboja saat menerima kedatangan delegasi MUI.

Dalam rilis pers KBRI Phnom Penh di Kamboja yang diterima detikcom, Selasa (15/5/2018), disebutkan bahwa dalam kunjungannya, delegasi MUI telah bertemu dengan the Highest Council for Islamic Religious Affairs Cambodia (Mufti) Okhna Sos Kamry (H. Kamaruddin Yusuf), yang didampingi oleh Zakaryya Adam (Minister attached to the Prime Minister), Sos Mousine (Islamic Affairs of the Ministry of Cult and Religion), Nos Sles (Under Secretary of State, Ministry of Education, Youth, and Sport) beserta jajaran Mufti Kamboja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ulama kedua negara membahas inisiatif MUI untuk membentuk perhimpunan Dai Serumpum di kawasan ASEAN, serta rencana kerja sama yang akan dilaksanakan dalam kerangka perhimpunan tersebut untuk menjalin silaturahmi dan Islam yang rahmatan lil alamin di ASEAN. Menurut delegasi MUI, inisiatif tersebut merupakan salah satu upaya dalam mendukung pilar ASEAN khususnya Socio-Culture Community. MUI mengharapkan delegasi Kamboja yang dipimpin oleh Presiden Mufti dapat hadir pada acara pembentukan perhimpunan tersebut yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2018 di Indonesia.

Di samping membahas perhimpunan Da'i Serumpun, pihak Kamboja mengharapkan bantuan Indonesia dalam kerangka bilateral untuk membantu Kamboja mengembangkan Islam yang rahmatan lil alamin di Kamboja dengan mengedepankan kerja sama pada sektor ilmu pendidikan, ekonomi, dan keterampilan. Delegasi MUI sangat antusias dengan permohonan pihak Mufti Kamboja, dan akan segera melakukan follow up setibanya ditanah air.

Selain mengadakan pertemuan dengan Mufti Kamboja, delegasi MUI juga berkunjung ke pesantren yang dikelola oleh Mufti serta meninjau langsung sarana dan prasarana, serta berinteraksi langsung dengan para santriwan/santriwati yang mayoritas merupakan suku Cham.

Sebelumnya, delegasi MUI diterima oleh Sudirman Haseng, Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja beserta staf KBRI Phnom Penh. Dalam sambutannya Dubes RI mendukung penuh upaya diplomasi dan rencana kerja sama MUI di Kamboja dalam rangka membangun people-to-people contacts. Lebih lanjut disampaikan etnis Cham merupakan minoritas penduduk Kamboja yang beragama Islam, yang hijrah dari wilayah kerajaan Champa di daerah Viet Nam tengah dan selatan. Menurut statistik resmi, jumlah penduduk Muslim di Kamboja sebesar 2 persen dari jumlah penduduk Kamboja sejumlah 16 juta jiwa, namun berbagai sumber lain mengatakan jumlahnya kurang lebih 10 - 15 persen.

Dubes RI menekankan bahwa misi MUI ini akan ikut membantu menjalin hubungan yg lebih erat masyarakat kedua negara melalui dakwah bersama, kerja sama pendidikan dan peningkatan kapasitas khususnya masyarakat muslim. Misi ini juga dapat menciptakan peluang baru, termasuk industri dan produk halal. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads