Dilansir The Washington Post, Rabu (9/5/2018), para aktor ini berniat mempromosikan film 'Damascus Time'. Film itu bercerita tentang petualangan ayah dan anak pergi ke Suriah demi tujuan kemanusiaan, namun malah diculik ISIS.
Para aktor berpakaian ala militan ISIS tiba-tiba mendatangi mal dan membuat adegan onar. Mereka membawa senjata dan pedang palsu, sambil berteriak-teriak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak semua pengunjung mal sadar bahwa itu adegan rekayasa. Pengunjung yang panik berteriak histeris dan berlarian karena berpikir bahwa mal itu benar-benar diserang ISIS. Sementara ada juga pengunjung yang sempat berfoto bersama aktor-aktor itu.
Kepanikan warga itu bukan tanpa alasan, sebab pada Juni tahun lalu, ISIS secara simultan menyerang Teheran dan Gedung Parlemen dan Mausoleum of Ayatollah Ruhollah Khomeini yang menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 40 orang.
Lelucon itu berniat menarik perhatian massa untuk film 'Damascus time'. Bukannya mendapatkan simpati, film itu akhirnya kena bully netizen hingga Ebrahim Hatamikia, sutradara film itu minta maaf.
"Saya sempat berpikir bahwa seseorang berjenggot merah berdiri di luar (mal) sehingga orang-orang bisa mengambil foto. Saya tidak membayangkan bahwa benar-benar ada kuda, kerumunan massa dan teriakan di dalam gedung. Saya tidak tahu," kata Hatamikia.
![]() |
Untuk diketahui Hatamikia merupakan sutradara film yang disukai pemerintah Iran. Film itu ikut didanai Korps Garda Revolusi Iran dan Menlu Iran Mohammad Javad Zaarif menangis menonton film tersebut. Saat itu Zaarif mengapresiasi film itu sebagai 'mahakarya yang tak tertandingi'.
Meski begitu, film ini tak mendapat reaksi positif di luar Iran. Media Prancis, Le Monde, pada April dalam ulasannnya mengatakan bahwa film itu seperti sebuah propaganda yang menguntungkan pemerintah Iran.
(ams/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini