Dilansir media Israel, Hareetz, Kamis (3/5/2018), Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah menyetujui relokasi pemindahan Kedubes dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tidak akan membiarkan birokrasi yang rumit untuk menahan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem, ibu kota abadi Israel," ujar Kahlon dalam pernyataannya.
"Ini adalah langkah diplomasi strategis bagi Israel dan badan perencanaan berada di bawah saya dan bakal melakukan apapun untuk mengakomodasi jadwal yang diminta. Israel telah mempercepat izin pembangunan untuk Kedubes AS di Yerusalem seperti yang telah direncanakan pada Mei," lanjut Kahlon.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo usai bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada 29 April menyatakan AS 'luar biasa bangga' untuk membuka Kedubes AS yang baru di Yerusalem pada 14 Mei nanti. "Dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kedudukan pemerintahannya, kita mengakui realitas," ucapnya saat itu.
Sedangkan pada Selasa (1/5) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya mungkin menghadiri pembukaan Kedubes AS di Yerusalem pada 14 Mei. Pembukaan Kedubes AS akan dilakukan di lokasi sementara, dengan lokasi permanen masih dalam pembangunan.
Pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem ini dilakukan usai Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Pengakuan itu menuai kecaman dunia, khususnya warga Palestina. Palestina mengutuk keputusan AS itu dan menyebutnya sebagai provokasi bagi Arab.
Tonton video terkait di 20Detik:
(nkn/tor)











































