Dilansir Al Arabiya, Senin (9/4/2018), video Haifa, bocah perempuan 10 tahun yang mencari keluarga ayahnya di Arab Saudi ini ramai di media sosial. Dubes Arab Saudi untuk Indonesia kemudian mengundang Haifa dan ibunya untuk meminta keterangan lebih lanjut.
Sejak ramai pada awal Maret lalu, kasus ini mengundang simpati di kalangan masyarakat Arab Saudi dan Timur Tengah. Kedutaan Besar Arab Saudi mengatakan pihaknya telah memberikan sejumlah uang untuk membantu proses pencarian tersebut. Sementara itu, juga dilaporkan bahwa turis Saudi di Indonesia yang membantu memberikan uang untuk menyokong kebutuhan ibu dan anak gadisnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mona sebelumnya mengaku bahwa mendiang suaminya itu 'menikahinya 11 tahun' yang lalu, ketika usianya 18 tahun. Mona mengatakan suaminya itu tewas dalam kecelakaan sembilan tahun lalu. Mona mengaku menikah secara adat, dan tidak secara hukum.
Shoaibi mengatakan pihak kedutaan tidak bisa menemukan data atau arsip mengenai kematian Sultan al-Harbi, nama pria yang disebut sebagai ayah Haifa. Investigasi kepolisian menemukan bahwa Mona telah memberikan keterangan yang bertentangan tentang 'pemakaman dan pemindahan jenazah suaminya' dan menyimpulkan jika dia telah memberikan keterangan bohong dalam pernyataannya.
Polisi juga tidak bisa menemukan data kematian suaminya itu di Indonesia. Dubes Saudi kemudian menyayangkan turis Saudi yang memfilmkan dan mengunggah video Mona di media sosial, tanpa meminta klarifikasi dengan pihak kedutaan.
![]() |
Shoaibi mengatakan bahwa warga Saudi yang memfilmkan video itu dengan cepat melarikan diri dari Indonesia karena dia "tahu dia telah melakukan kesalahan" karena tidak melaporkan kasus tersebut ke pihak berwenang Saudi terlebih dahulu. (ams/fjp)