Dalam statemen yang dirilis istana kepresidenan Prancis, Istana Elysee seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/4/2018), disebutkan bahwa Macron "mengutuk keras serangan kimia pada 7 April terhadap penduduk Douma."
Dalam statemen itu disebutkan, Macron dan Trump berbagi informasi yang mengonfirmasi penggunaan senjata kimia dan akan mengkoordinasikan upaya-upaya mereka dalam sidang Dewan Keamanan PBB di New York yang akan digelar pada Senin (9/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan KIMIA di Suriah," demikian cuitan Trump di Twitter, seraya mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin, sekutu utama rezim Suriah.
Pemerintah Suriah telah membantah tuduhan tersebut.
Organisasi White Helmets mengatakan bahwa gas klorin beracun telah digunakan pada Sabtu (7/4) malam waktu setempat. Dalam pernyataan bersama dengan Syrian American Medical Society, White Helmets menyatakan bahwa lebih dari 500 orang di bawa ke pusat-pusat medis "dengan gejala-gejala yang mengindikasikan paparan ke zat kimia".
Prancis pun merespons dengan meminta sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (9/4) ini. Sebelumnya, Prancis telah berulang kali mengatakan bahwa bukti penggunaan senjata kimia di Suriah bisa memicu aksi militer segera.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini