Seperti dilansir AFP, Jumat (6/4/2018), diketahui hanya singa jantan yang biasanya memiliki surai atau mane, yang tumbuh di sekitar kepalanya. Surai semacam itu biasa tumbuh pada singa jantan di usia menginjak 1 tahun.
Namun dalam kasus Bridget yang tergolong langka ini, surai itu mulai tumbuh sejak tahun lalu saat singa betina ini berusia belasan tahun. Hal ini sempat membuat heran para pegawai kebun binatang juga pakar zoologi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus langka pada singa betina ini diumumkan pada Februari lalu dan menjadi pemberitaan media-media internasional. Sebulan kemudian, pihak kebun binatang menyatakan telah berhasil menjawab misteri surai yang tumbuh pada rahang Bridget itu.
Hasil pemeriksaan darah pada Bridget menunjukkan bahwa singa betina itu memiliki sebuah tumor tidak berbahaya di bagian kelenjar adrenal, yang mengeluarkan hormon berlebih hingga memicu tumbuhnya surai. Adrenal merupakan kelenjar endokrin di atas ginjal yang menghasilkan hormon.
Bulan lalu, pihak kebun binatang menyatakan Bridget dalam kondisi sehat. Namun awal pekan ini, tiba-tiba Bridget menjadi lesu dan pemeriksaan mengungkapkan bahwa cairan berlebih telah memenuhi jantungnya. "Mengindikasikan infeksi atau kegagalan jantung," sebut pihak Kebun Binatang Oklahoma City dalam pernyataannya.
"Melihat pada usianya dan parahnya kondisi yang dialaminya, dokter hewan dan tim pawang mengambil keputusan sulit untuk menyuntik mati Bridget secara manusiawi," imbuh pernyataan Kebun Binatang Oklahoma City.
Kematian Bridget diumumkan pihak kebun binatang pada Kamis (5/4) waktu setempat. Untuk ukuran singa Afrika, usia Bridget tergolong panjang. Dia mampu mencapai usia 18 tahun, ketika usia maksimum kebanyakan singa Afrika hanya 17 tahun.
World Wildlife Fund menyatakan, singa Afrika tergolong hewan terancam langka, dengan hanya 20 ribu ekor yang kini masih ada di alam liar.
(nvc/rna)











































