Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (3/4/2018), tayangan video langsung di Facebook memperlihatkan kepulan asap membubung di lokasi jatuhnya pesawat di dekat desa Kyunkone, sekitar satu jam berkendara dari ibu kota Naypyidaw.
Warga setempat menemukan pilot yang tak sadarkan diri dan membawanya untuk mendapatkan bantuan medis. Kantor kepala militer Myanmar kemudian mengkonfirmasi di laman Facebook-nya bahwa kecelakaan itu akibat "kegagalan teknis". Juga disebutkan bahwa sang pilot meninggal akibat luka-lukanya saat dalam perjalanan menuju rumah sakit militer di kota terdekat, Taungoo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Myanmar menyatakan kepada AFP, jet tempur berkursi tunggal, F-7 tersebut jatuh pada Selasa (3/4) sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Sang pilot diidentifikasi sebagai Mayor Arkar Win yang berumur 30-an tahun.
F-7 merupakan jet tempur era Perang Dingin -- sebuah varian buatan China dari MiG-21 Uni Soviet.
Serangkaian kecelakaan penerbangan terjadi di Myanmar dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk, kecelakaan pesawat militer pada Juni 2017 lalu yang menewaskan 122 orang. Cuaca buruk disebut sebagai penyebab pesawat buatan China, Shaanxi Y8 tersebut jatuh ke Laut Andaman. Pesawat tersebut mengangkut puluhan tentara dan lebih dari 70 anggota keluarga tentara, termasuk 15 anak-anak. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini