Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/3/2018), Guterres mengucapkan terima kasih kepada Putra Mahkota Saudi atas kontribusi tersebut. Namun pemimpin badan dunia itu menekankan bahwa perang di Yaman memerlukan solusi politik, bukan hanya respons kemanusiaan.
"Tak ada solusi kemanusiaan untuk masalah-masalah kemanusiaan," kata Guterres usai menerima cek yang juga berasal dari Uni Emirat Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelompok-kelompok HAM mengecam Saudi dan koalisi atas jatuhnya korban jiwa warga sipil Yaman tersebut. Pada Oktober 2017 lalu, PBB pun memasukkan koalisi Saudi dalam "daftar hitam" karena membunuh dan melukai anak-anak.
Pemerintah Saudi menegaskan bahwa koalisi menghormati kewajiban-kewajibannya sesuai hukum kemanusiaan internasional. "Solusinya adalah politik dan kami sepenuhnya siap membantu Anda untuk mencari solusi yang akan mengakhiri penderitaan di Yaman," ujar Guterres kepada Pangeran Mohammed.
Sekitar 10 ribu warga Yaman dilaporkan telah tewas dalam konflik tersebut. PBB menyebut konflik Yaman ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan sekitar 22,2 juta orang membutuhkan bantuan dan menghadapi risiko kelaparan dan wabah kolera. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini