Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatakan Teheran melakukan pelanggaran embargo senjata terhadap Yaman dengan gagal menghentikan pasokan rudal dan drone untuk Houthi.
Dalam pernyataan bersama, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson dan Menteri Pembangunan Internasional Penny Mordaunt menyerukan Iran untuk mengubah sikapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mempertanyakan mengapa Iran membelanjakan pendapatan signifikannya di negara yang tidak memiliki kedekatan sejarah nyata atau kepentingan, bukannya menggunakan pengaruhnya untuk mengakhiri konflik demi kebaikan rakyat Yaman," imbuhnya.
Para pemberontak Houthi mengusir pasukan pro-pemerintah Yaman dari ibu kota Sanaa pada September 2014 lalu dan kemudian menguasai sebagian wilayah negara miskin Semenanjung Arab tersebut. Kondisi tersebut mendorong Saudi dan negara-negara Arab lainnya melakukan intervensi militer dengan melancarkan serangan-serangan udara terhadap Houthi sejak 26 Maret 2015 lalu. Perang tersebut telah menciptakan apa yang oleh PBB disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Konflik Yaman dipandang sebagai perang saudara dan juga perang proksi antara Saudi dan Iran.
(ita/ita)











































