Sebelumnya Abbas telah menyebut bahwa Hamas bertanggung jawab karena pihaknya memegang kendali atas wilayah Gaza. Namun pada Senin (19/3) malam waktu setempat, Abbas mengatakan Hamas-lah yang mendalangi serangan bom tersebut.
PM Hamdallah tak mengalami luka-luka dalam serangan bom pada 13 Maret tersebut. Saat itu, sebuah bom di pinggir jalan meledak ketika konvoi kendaraannya memasuki wilayah Gaza. Enam pengawal Hamdallah mengalami luka-luka ringan dalam insiden itu. Pejabat-pejabat Palestina menyebut insiden itu sebagai upaya pembunuhan PM Hamdallah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan Abbas, insiden tersebut tak akan dibiarkan begitu saja. Abbas mengatakan dirinya akan mengambil "langkah-langkah finansial, hukum dan nasional" terkait serangan bom tersebut. Abbas tidak menyebutkan lebih rinci mengenai langkah-langkah yang akan diambil.
Hamas dan partai Fatah yang dipimpin Abbas telah berseteru sejak tahun 2007, ketika Hamas menguasai wilayah Gaza. Abbas sebelumnya telah mengambil serangkaian langkah, termasuk memangkas pembayaran listrik bagi dua juta penduduk Gaza, yang oleh para pengamat disebut sebagai upaya untuk menghukum Hamas. Hamas dan Fatah pada Oktober 2017 lalu menyetujui sebuah perjanjian rekonsiliasi, namun perjanjian itu kemudian gagal terlaksana. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini