Pengadilan Caloocan di Manila merilis perintah penangkapan untuk tiga personel kepolisian, yang identitasnya belum dirilis ke publik. Perintah penangkapan ini menindaklanjuti dakwaan pembunuhan terkait kematian ABG bernama Kian Lloyd delos Santos tahun lalu.
Laporan polisi menyebut Santos yang seorang pelajar itu tewas ditembak oleh polisi, setelah dituding menjadi kurir narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga polisi yang diperintahkan ditangkap itu, saat ini masih dalam tugas terbatas setelah dimutasi ke kantor kepolisian daerah di Manila bagian selatan, usai kematian Santos. Diketahui bahwa kematian Santos saat itu memicu aksi protes besar-besaran di Filipina.
Kebijakan operasi memerangi narkoba yang selalu dibanggakan Duterte memang mendapat dukungan dari kebanyakan warga Filipina, namun dikecam oleh komunitas internasional. Nyaris 4 ribu orang tewas dalam operasi memerangi narkoba yang telah berjalan selama 19 bulan terakhir.
Selain dijerat dakwaan pembunuhan, tiga polisi itu juga didakwa meletakkan narkoba dan senjata api ke Santos. Para pakar kepolisian menyebut Santos ditembak mati saat berlutut di sebuah gang gelap. Keluarga dan teman-temannya bersikeras bahwa Santos tidak pernah terlibat aktivitas narkoba.
Laporan resmi kepolisian saat itu menyebut Santos dibunuh karena melawan saat akan ditangkap dan membahayakan nyawa para polisi.
Protes besar-besaran atas kematian Kian itu sempat membuat Duterte menghentikan sementara operasi memerangi narkoba pada Oktober 2017. Namun sekitar dua bulan kemudian, Duterte kembali memerintahkan dilanjutkannya operasi kontroversial itu.
Beberapa kali Duterte memuji para polisi yang menewaskan para pengedar narkoba dalam operasinya dan bahkan menjanjikan akan mengampuni para polisi yang dipenjara. Namun terkait kasus Santos, Duterte berjanji kepada keluarga remaja putra itu untuk menegakkan keadilan.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini