Dilaporkan kelompok pemantau Korut, 38North, seperti dilansir AFP, Jumat (12/1/2018), citra satelit menunjukkan peningkatan aktivitas di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. Kereta tambang dan para personel sering terlihat berkeliaran di lokasi tersebut. Tumpukan limbah ekskavasi atau penggalian juga terdeteksi semakin bertambah.
"Aktivitas ini menekankan upaya-upaya berkelanjutan Korea Utara untuk mempertahankan potensi Punggye-ri untuk uji coba nuklir di masa mendatang," demikian analisis 38North.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima dari enam uji coba nuklir Korut dilakukan di bawah Gunung Mantap yang ada di Punggye-ri, Korut bagian barat laut. Semua uji coba nuklir itu terdeteksi dilakukan di Terowongan Utara.
Setelah serangkaian gempa kecil di dekat Punggye-ri, 38North melaporkan pada Oktober tahun lalu, bahwa lokasi itu tampaknya mengalami kondisi geologis yang disebut 'Tired Mountain Syndrome'. Sindrom ini merujuk pada efek ledakan nuklir di bawah tanah terhadap bebatuan sekitarnya
Foto-foto citra satelit terbaru mengindikasikan Terowongan Utara dalam kondisi 'kosong' dengan saluran pipa kering dari bagian pintu masuk. Namun demikian aktivitas penggalian terus berlanjut. "Penggalian terowongan telah ditingkatkan di Portal Barat," sebut 38North.
Di lokasi lain di Punggye-ri terdeteksi aktivitas tidak biasa yang melibatkan sekitar 100-120 personel yang berbaris membentuk formasi di area terbuka. Tujuan dari aktivitas tidak biasa itu belum diketahui pasti.
Citra satelit yang dianalisis 38North diambil pada Desember 2017, sesaat sebelum pemimpin Korut Kim Jong-Un menyampaikan pidato Tahun Baru pada 1 Januari lalu. Dalam pidato itu, Kim Jong-Un memperingatkan AS juga menawarkan dialog dengan Korea Selatan (Korsel).
Tawaran itu disambut baik Korsel. Kedua negara akhirnya menggelar dialog resmi pertama dalam dua tahun terakhir pada 9 Januari lalu di desa perbatasan Panmunjom. AS menyambut baik dialog itu dan mengharapkannya bisa membuka peluang denuklirisasi. Namun Korut enggan membahas soal nuklir dalam dialog dengan Korsel dan menegaskan nuklir Korut tidak akan dirundingkan.
"Target dari seluruh bom hidrogen dan nuklir dan ICBM (rudal balistik antarbenua) dan persenjataan canggih kami lainnya adalah AS," tegas ketua delegasi Korut, Ri Son-Gwon.
(nvc/rna)