Pada Selasa (2/1) waktu setempat, Trump menanggapi pidato Tahun Baru Kim Jong-Un dengan mengklaim dirinya memiliki tombol nuklir yang 'lebih besar dan lebih kuat'. Kim Jong-Un sebelumnya memperingatkan AS bahwa dirinya memiliki tombol nuklir yang selalu ada di mejanya.
Tanggapan Trump yang disampaikan via Twitter itu memicu banyak kritikan, khususnya dari kalangan Partai Demokrat AS yang merupakan oposisi Trump. Mantan Wakil Presiden AS, Joe Biden, menyebut komentar Trump itu sangat congkak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump dianggap memberikan tanggapan meremehkan terhadap ancaman nuklir. Seperti dilansir Reuters, Kamis (4/1/2018), saat ditanya apakah rakyat AS harus mengkhawatirkan kesehatan mental sang presiden, Gedung Putih memberikan pembelaan.
"Presiden dan rakyat negara ini seharusnya khawatir soal kesehatan mental dari pemimpin Korea Utara," ucap juru bicara Gedung Putih, Sara Sanders, dalam konferensi pers, merujuk pada Kim Jong-Un.
"Dia (Kim Jong-Un-red) berulang kali melontarkan ancaman, dia menguji coba rudal lagi dan lagi selama bertahun-tahun, dan ini (Trump-red) adalah presiden yang tidak akan takut dan yang tidak akan menjadi lemah dan akan memastikan dirinya melakukan apa yang telah dijanjikannya serta membela dan melindungi rakyat Amerika," imbuh Sanders.
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump dan Kim Jong-Un saling bertukar hinaan. Beberapa kali Trump tampak mengabaikan prospek solusi diplomatik dengan Korut. Kedua negara bahkan mengancam akan saling menghancurkan satu sama lain.
Mantan Wakil Presiden AS Joe Biden menyebut Trump malah semakin menunjukkan dirinya yang memiliki 'penilaian sangat buruk'. "Ini bukan permainan. Ini bukan soal, Anda tahu, bisakah saya membusungkan dada. Amerika Serikat memiliki peran di dunia yang diharapkan dunia. Saya pikir presiden sangat, terlalu congkak. Dan ini berbahaya," ucapnya.
Senator Demokrat, Edward Markey, menyebut kicauan-kicauan Trump sama saja dengan 'malapraktik kepresidenan'.
Colin Kahl yang merupakan mantan penasihat keamanan nasional untuk Biden menyebut Trump seperti anak-anak. "Presiden kita adalah seorang anak-anak. 'Kepunyaan saya saya lebih besar dibanding kepunyaan Anda' mungkin saja terdengar jagoan di taman bermain, tetapi ini bukan masalah anak-anak. Sesungguhnya terdapat jutaan nyawa yang dipertaruhkan," katanya.
(nvc/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini