Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB, Nikki Haley seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/12/2017), menyebutkan bahwa 65 negara telah menolak untuk mengecam keputusan pemerintah AS terkait status Yerusalem. Jumlah itu merupakan total dari negara-negara yang menolak resolusi, juga yang abstain dan tidak hadir dalam voting Majelis Umum PBB.
Sebelum voting digelar pada Kamis (21/12) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump memang telah mengancam akan memangkas dana bantuan bagi negara-negara yang mendukung resolusi PBB tersebut. Para diplomat PBB mengatakan, pemerintah AS berhasil membuat sejumlah negara untuk berpikir dua kali terkait keputusan AS soal Yerusalem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas bahwa banyak negara yang memprioritaskan hubungan mereka dengan Amerika Serikat di atas upaya tidak produktif untuk mengucilkan kami atas keputusan yang merupakan hak kedaulatan kami," imbuhnya.
Terkait voting Majelis Umum PBB tersebut, Dubes Nikki Haley mengingatkan bahwa Amerika akan mengingat hari ini.
"Amerika akan menempatkan kedutaan kami di Yerusalem," tegas Haley membela keputusan AS soal Yerusalem. "Tak ada voting di PBB yang akan membuat perbedaan soal itu," cetus Haley.
"Namun voting ini akan membuat perbedaan tentang bagaimana Amerika melihat PBB dan bagaimana kami melihat negara-negara yang tidak menghormati kami di PBB," tandasnya.
Meski resolusi Majelis Umum PBB bersifat tidak mengikat, namun besarnya dukungan atas resolusi ini bisa memberikan tekanan politis. Selain menolak keputusan Trump soal Yerusalem, resolusi Majelis Umum PBB ini menegaskan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan lewat negosiasi, dan setiap keputusan yang dibuat di luar kerangka itu harus dicabut.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini